Bantuan Mesin ke Pandai Besi Gunungkidul
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Bantuan Mesin ke Pandai Besi Gunungkidul

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jederal Industri Kecil dan Menengah (IKM) memberikan fasilitas berupa bantuan mesin dan peralatan guna mendukung proses produksi kepada 20 IKM pandai besi di Gunungkidul, Jogja.

Program bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk IKM tersebut.

“Kami terus mendorong pengembangan dan penguatan daya saing industri dalam negeri termasuk sektor IKM di setiap daerah di Indonesia. Untuk itu, Kemenperin bertekad memacu tumbuhnya sentra IKM, salah satunya sentra IKM pandai besi yang berada di Gunungkidul,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, (2/6).

Gati menyampaikan, pihaknya telah menyerahkan mesin dan peralatan untuk pelaku IKM pandai besi di Dusun Kedung I, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul itu berupa genset (5 unit), kompresor (5 unit), spray gun (5 unit), bor duduk (5 unit), travo las listrik (8 unit), gerinda tangan (20 unit), gunting plat (3 unit), band saw (3 unit) dan mitre saw (1 Unit).

“Kami berharap, melalui bantuan tersebut, IKM pandai besi di sana dapat tumbuh dan berkembang sealigus juga mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas produknya, sehingga akan memberikan efek berantai bagi perekonomian nasional dan daerah,” jelasnya.

Saat ini, terdapat dua sentra IKM pandai besi di Kelurahan Karangtengah yang mewadahi 72 pelaku IKM dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 230 orang.

Pada tahun 2017, sentra IKM pandai besi di Karangtengah ini tercatat memproduksi hingga 952.200 buah berbagai alat pandai besi dengan nilai investasi lebih dari Rp 2 miliar.

Sementara itu, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut (LMEA) Endang Suwartini meyakini pengembangan sentra IKM pandai besi di Gunungkidul ke depannya masih memiliki prospek yang cukup baik.

“Kabupaten Gunungkidul ini merupakan salah satu wilayah yang perekonomiannya didominasi oleh sektor pertanian dan pariwisata. Dengan luas wilayah mencakup 46,63 persen dari luas keseluruhan wilayah di Yogyakarta, tentunya potensi industri yang dapat dikembangkan adalah untuk mendukung sektor tersebut,” paparnya.

Menurut Endang, bantuan mesin dan peralatan kepada IKM pandai besi di Gunungkidul merupakan salah satu pelaksanaan program Kemenperin dalam rangka menumbuhkan wirausaha industri baru yang berkolaborasi dengan program daerah.

“Sinergi kegiatan pemerintah pusat dan daerah menjadi salah satu kunci efektif untuk pengembangan IKM,” ujarnya.

Endang pun berharap, adanya fasilitasi tersebut, IKM pandai besi di Gunungkidul akan semakin berkembang dan termotivasi untuk lebih giat mengembangkan industrinya dan mampu mencari pasar potensial baik di dalam maupun luar negeri. (sak)