BI Jatim Dukung Kopi Tembus Ekspor
CANGKIR KOPI EKONOMI BISNIS PERISTIWA

BI Jatim Dukung Kopi Tembus Ekspor

Bank Indonesia (BI) Jatim berupaya membantu petani kopi dalam mengembangkan produk berkualitas melalui pendampingan budi daya dan penanganan pascapanen hingga menembus pasar ekspor.

Kepala KPw BI Jatim, Difi Ahmad Johansyah mengatakan konsumsi kopi berkualitas, specialty, terus meningkat sejalan dengan meningkatnya gaya hidup masyarakat Indonesia dan dunia.

“Kami harapkan kebun kopi rakyat di Wonosalam Jombang segera masuk program kluster kopi,” ujarnya Kamis (1/8).

Dengan pendampingan BI, diharapkan budi daya kopi rakyat semakin baik dan benar, termasuk penanganan pascapanennya sehingga citra kopi di Jatim binaan BI akan meningkat sehingga dikenal di Indonesia dan mancanegara.

“Kopi Ijen sekarang terkenal di dunia. Mereka sudah ada kontrak ekspor dengan beberapa buyer di luar negeri,” tuturnya.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Kediri, Djoko Raharto mengatakan Kopi Sendang, Kab. Tuluagung, Jatim, akan didaftarkan Bank Indonesia (BI) Kediri untuk memperoleh sertifikat indikasi geografis (IG) sehingga peluang ekspornya semakin besar.

Peluang Kopi Sendang untuk memperoleh sertifikat IG besar karena sudah ada kebersamaan antarpetani. Mereka bekerja sama dalam menentukan standar budi daya kopi Arabica yang baik dan benar, sehingga menghasilkan kualitas kopi yang baik pula. “Tahun depan akan kami daftarkan untuk memperoleh sertifikat IG,” katanya.

Secara bibit, Kopi Sendang berpotensi menghasilkan produk yang baik karena berkualitas premium karena berasal dari Puslit Kopi dan Kakao Jember.

Bibit kopi Arabica di sana melalui proses seleksi yang ketat sehingga terpilih kopi yang benar-benar berkualitas.

Ditambah lagi, ketinggian lokasi tanaman kopi yang berada di atas di 1.085 mdpl sehingga berpotensi menjadikan rasa dan aroma Kopi Sendang menjadi berkualitas premium, specialty. BI Kediri membantu 14.000 bibit kopi Arabica pada petani di Sendang.

Selain itu, BI juga membantu petani dengan mesin mengolah kopi mulai puller, washer, huller, hingga roasting. Bantuan yang realiasasi dari program Kluster Kopi BI Kediri itu diberikan lebih mudah karena petani kopi sudah bergabung dalam Koperasi Omah Kopi Mandiri.

Di koperasi ini petani dilatih membudiyakan serta mengolah pascapanen dengan bekerja sama Puslit Kopi dan Kakao Jember serta PTPN XII di Kebun Rangka Pawon. “Dengan diberi pelatihan diharapkan petani punya nilai tambah di usaha tersebut,” imbuhnya. (jnr)