Giling Perdana Kopi Robusta di Banyuwangi
CANGKIR KOPI PERISTIWA

Giling Perdana Kopi Robusta di Banyuwangi

Perkebunan Kali Selogiri, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, mengadakan tasyakuran atas buka giling perdana kopi robusta 2018. Perwakilan Direksi PTPN XII, Yualianto mengatakan pabrik kopi Selogiri ini mulai giling perdana bulan ini.

“Kopi kami produksi seluruhnya dari Kebun Selogiri yang seluas 700 ha. Kopi produksi kami adalah jenis robusta,” jelas Yualianto. Yulianto mengatakan, kopi sudah menjadi bagian dari tradisi warga Kali Selogiri. Selain juga menjadi sumber penghidupan bagi warga di sini.

“Untuk itulah saya selalu minta agar kita nguri-uri kopi. Selain bernilai bisnis, lewat kopi pulalah kita bisa menghidupi para pekerja. Tenaga kerja yang diserap sangat besar. Apalagi jika masa panen tiba yang bisa melibatkan sampai 1000 orang. Kami punya tanggung jawab melanggengkan ini. Dan di akhir tahun 2018 kami punya target untuk mencapai produksi 715 ton ,” ujar pria yang juga Kepala Bagian Tanaman di PTPN XII ini.

Manajer Kebun Kali Selogiri, Benny Hendricrianto bahwa kopi produksi Kebun Kali Selogiri dijamin kualitas dan mutunya. Kopi produksi Kali Selogiri diberi brand DNA (Dream and Action).

“Keistimewaan kopi di sini, terletak pada taste-nya. Tastenya pahit, kental dan punya citarasa yang kuat. Itu karena kami punya SOP pemeliharaan yg standard, dan panen yang memprioritaskan 95 persen petik kopi biji merah. Itu kuncinya,” tutur Benny.

Wakil Bupati Yusuf Widiyatmoko, berharap target produksi 715 ton bisa tercapai. “Ini penting karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Kalau panen berhasil tidak hanya pekerja yang sejahtera tapi juga masyarakat sekitar,” ujar Yusuf.

Perkebunan Kali Selogiri memiliki lahan seluas 1.116 hektar. Ada dua komoditi utama, yakni kopi robusta yang luas lahannya 700 ha, kemudian 200 ha untuk tebu dan sisanya aneka kayu.

Perkebunan Kali Selogiri yang berketinggian 300 -600 mdpl, sangat cocok untuk bertanam kopi robusta. Puncak panen kopi adalah pada bulan Agustus. Hingga akhir tahun 2018, ditargetkan produksi hingga 715 ton. (sur)