Pakde Karwo Sebagai TOP Pembina BUMD
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Pakde Karwo Sebagai TOP Pembina BUMD

Dukungan dan komitmen kuat Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo dalam membina Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai kekuatan pendorong ekonomi daerah membawanya menerima penghargaan TOP Pembina BUMD 2018.

Penghargaan diserahkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat acara TOP BUMD 2018 yang diselenggarakan oleh majalah BusinessNews Indonesia di Rafflesia Room Balai Kartini Jakarta, pekan lalu.

Alasan lain Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Jatim menerima penghargaan TOP Pembina BUMD 2018 karena beberapa BUMD milik Pemprov Jatim berhasil meraih penghargaan dalam acara TOP BUMD ini.

BUMD milik Pemprov Jatim yang meraih penghargaan dalam TOP BUMD 2018 kali ini adalah PT Bank Jatim, Tbk yang meraih penghargaan sebagai TOP BUMD 2018 dan Best of the Best BUMD 2018.

Selain Bank Jatim, PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) juga meraih penghargaan sebagai TOP BUMD 2018 kategori Aneka Usaha. Sementara Direktur utama Bank Jatim R Soeroso dan Plt Direktur utama PT SIER Fattah Hidayat juga menerima penghargaan sebagai TOP CEO BUMD 2018.

TOP BUMD ini merupakan satu-satunya kegiatan corporate rating atau penilaian kerja BUMD yang terbesar dan komprehensif di Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada BUMD-BUMD terbaik di Indonesia atas achievement (prestasi) dan improvement (perbaikan) yang telah dilakukan. Serta, kinerja bisnis, layanan dan kontribusi terhadap perekonomian daerah.

Tak hanya itu, kegiatan TOP BUMD juga dilakukan untuk mendukung program dan kebijakan pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat peningkatan kinerja BUMD dan pembangunan perekonomian di daerah.

Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, berbagai masukan diperlukan untuk menggerakkan BUMD agar tumbuh dan berkembang.

Hal ini dilakukan karena BUMD berperan memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah, peningkatan produksi, perluasan kecepatan kerja dan pemerataan pendapatan daerah.

Selain itu, BUMD berperan mengemban fungsi pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan umum kepada masyarakat.

Selain masukan, lanjutnya, berbagai langkah perlu dilakukan untuk mengembangkan BUMD, seperti revitalisasi sehingga pengelolaannya lebih profesional dalam menghasilkan keuntungan dan menjalankan fungsi kemanfaatan secara umum. Serta, menyiapkan regulasi, meningkatkan kapasitas SDM dan penambahan modal.

“Kami memberikan kebebasan sepenuhnya kepada daerah untuk mengambangkan BUMD asal fokus, karena mayoritas BUMD rugi. Jadi kami berharap BUMD terus berinovasi dan bisa saling studi banding,” kata Mendagri.

Di Indonesia saat ini terdapat 1.123 BUMD. Selain itu, terdapat 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan kontribusi laba sebesar 92,73 persen. Serta, 286 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan kontribusi laba sebesar 2,95 persen, dan 387 PDAM dengan kontribusi 0,01 persen. (ita)