Potensi Wisata Belanja Lewat Maraton
JALAN-JALAN

Potensi Wisata Belanja Lewat Maraton

Pertengahan Agustus nanti, Kota Surabaya akan menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan event olahraga berskala internasional. Ribuan pelari dari dalam negeri maupun mancanegara, akan tampil di ajang lari marathon bertajuk “Surabaya Half Marathon 2017” yang digelar pada Minggu (13/8).

Menariknya, event Surabaya Half Marathon 2017 ini tidak hanya tentang lari. Lebih dari itu, event yang digelar Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya ini juga merupakan bagian promosi untuk mengenalkan potensi Surabaya. Bahkan juga ada pesta diskon belanja.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya, Afghany Wardhana mengatakan, Pemkot Surabaya melalui Dispora dan dinas terkait lainnya serta jajaran samping, siap untuk ikut menyukseskan acara ini. Apalagi, acara ini memberikan dampak positif bagi Surabaya.

“Acara ini sangat membanggakan. Lewat acara ini, selain menggelorakan olahraga dan mendongkrak perekonomian, kami juga berharap bisa mendorong dunia wisata di Surabaya meski destinasi nya berbeda (dibandingkan daerah lain),” ujar Kadispora di acara jumpa pers Surabaya Half Marathon 2017, Kamis (20/7).

Menurut Afghany, sebelumnya, di bulan Ramadhan lalu, Dispora telah menggelar event lari bertajuk “Dolly Night Fun Run”. Merujuk pada namanya, acara lari yang dikemas fun itu digelar di kawasan bekas lokalisasi Dolly di Putat Jaya.

“Dan antusiasme warga Surabaya untuk berpartisipasi di Dolly Night Fun Run ternyata sangat luar biasa. Kini, dengan APPBI punya ide ini, kami berharap bisa lebih luar biasa. Tidak hanya olahraganya, tapi juga mendorong perekonomian dan potensi wisata Surabaya,” sambung mantan Sekwan DPRD Surabaya ini.

Ketua DPD APPBI Jawa Timur, Sutandi Purnomosidi menyampaikan, panitia menargetkan ada 3000 pelari yang tampil Surabaya Half Marathon 2017. Hingga kini, animo peserta ternyata sangat tinggi. Dia menyebut sudah ada 2000 lebih pelari yang mendaftar.

Selain dari Indonesia, ada 21 pelari berasal dari luar negeri. Diantaranya pelari dari Kenya, Ethiopia, Jepang, Swedia, Irak, Korsel dan China. “Kami berharap ada lebih banyak lagi pelari yang akan tampil. Dan kami sangat berterima kasih kepada Pemkot Surabaya atas dukungan penuhnya,” ujarnya.

Menariknya, sambung Sutandi, acara lari marathon ini akan diikuti dengan rangkaian hari belanja diskon. Mal-mal yang menjadi anggota APPBI akan menggelar pesta diskon selama periode 13-20 Agustus. Ini sekaligus untuk memeriahkan perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Melalui Surabaya Half Marathon ini, runner dari luar negeri tidak hanya akan tahu keindahan taman-taman di Surabaya. Mereka juga bisa tahu bahwa Surabaya juga destinasi belanja. Para runner dari luar negeri bisa ikut menikmati pesta diskon,” jelas Sutandi.

Ketua Panitia Surabaya Half Marathon 2017, Fransisca Maria menambahkan, event ini terbagi dalam tiga kategori. Yakni kategori half marathon (21 kilometer), 10 K dan 5 K. Panitia memberikan batasan usia dikarenakan pertimbangan kesehatan pelari.

Semisal untuk kategori 21 K, pelari yang tampil minimal berusia 18 tahun. Sementara untuk 10 K dan 5 K, minimal 12 tahun. “Total hadiahnya sebesar Rp 168 juta. Nantinya semua pelari yang masuk garis finish akan mendapatkan medali,” ujarnya.

Panitia juga menggandeng komunitas pelari WEE Run. Willy Widjadja dari WEE Run mengatakan, untuk rute nya akan start dan finish di depan Grand City Mall dengan melintasi jalan-jalan protokol di Surabaya. Untuk kategori 21 K, rute yang dilalui yakni dari GC menuju arah Monkasel, Tugu Bambu Runcing, Taman Bungkul kemudian berbelok ke depan Kebun Binatang Surabaya.
Lalu menuju Jalan Adityawarman hingga depan gedung TVRI dan berputar balik ke Jalan Indra Giri, Raya Darmo hingga ke Tunjungan. Lantas melintas Embong Malang, lalu ke Tugu Pahlawan, berbelok ke arah Siola, Grahadi, Balai Kota Surabaya dan kembali ke Grand City.

Sementara untuk rute 10 K, dari Patung Kerapan Sapi akan berputar menuju Tunjungan lalu ke Jalan Embong Malang hingga Grand City lagi. Adapun yang kategori 5 K, dari Tunjungan akan langsung belok kiri kembali ke arah Grand City.

“Untuk rute nya, selain mengenalkan mal-mal, juga monumen bersejarah di Surabaya seperti Tugu Pahlawan. Termasuk taman-tamannya seperti Taman Bungkul. Maksudnya agar para runner bisa mengetahui potensi Surabaya,” jelas Willy. (yul)