Dr Nalendra, Tokoh Penanganan Covid-19
PERISTIWA PROFIL

Dr Nalendra, Tokoh Penanganan Covid-19

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim memberikan apresiasi tinggi kepada Laksamana Pertama dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara. Kepala Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI) tersebut diganjar PWI Jatim Award 2021 kategori “Tokoh Penanganan Covid-19”.

PWI Jatim Award 2021 diberikan dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2021 dan HUT ke-75 PWI, saat acara peringatan HPN 2021 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (09/04).

Dasar pertimbangan PWI Jatim memberikan penghargaan kepada Nalendra, yakni atas keberhasilannya memimpin RSLKI Surabaya dalam menekan angka kematian pasien Covid-19 katagori inovatif.

Ditanya terkait keberhasilannya memimpin RSLKI, Nalendra memilih merendah. Menurutnya, hal itu berkat kerja sama semua pihak dan buah dari konsep ‘Be Happy’ yang dikembangkan dalam meningkatkan imunitas pasien.

“Tapi tidak kalah pentingnya adalah pengawasan yang sangat ketat. Sehingga ada perubahan sedikit, terjadi desaturasi, kadang oksigen kurang, kita segera melakukan terapi oksigenasi,” kata Nalendra di RSLKI Jalan Indrapura Surabaya, Kamis (08/04).

“Sehingga tidak sampai terlambat pasien itu, dalam jangka ya memang agak lama, 10 sampai 14 hari bisa pulih seperti sedia kala. Ini yang sungguh luar biasa,” sambung jenderal bintang satu ini.

Hingga kini, lanjut Nalendra, jumlah pasien Covid-19 tersisa di RSLKI tak sampai 10 persen dari total 400 kapasitas Bed Occupancy Rate (BOR) dibandingkan dengan November 2020 sampai awal Februari 2021.

“Waktu itu kita rata-rata di atas 300, sekarang rata-rata di bawah 50. Kemarin sempat 32 (pasien) karena ada pasien keluarga, masuk delapan orang sehingga menjadi 40,” bebernya.

Nalendra menyebut, capaian tersebut cukup membanggakan dan luar biasa berkat kerja para tenaga kesehatan serta Pemprov Jatim, karena jumlah kasus yang terjadi betul-betul menurun dan angka kematian rendah.

Selain itu, masyarakat juga benar-benar mematuhi protokol kesehatan, “Sehingga angka kesakitan yang terjadi sekarang ini rendah,” tandasnya.

Nalendra juga berterima kasih, karena penurunan yang terjadi membuat pekerjaan seluruh pihak di RSLKI menjadi jauh lebih ringan.

Beda saat November 2020 sampai bulan Februari 2021. Saat itu, untuk memindahkan pasien Covid-19 dengan kasus berat saja tidak bisa karena seluruh RS penuh.

“Sehingga kita tangani di sini. Terpaksa kasus-kasus yang berat, yang desaturasi, jadi oksigennya sudah di bawah 90 persen. Tapi alhamdulillah kita masih bisa menyelamatkan, sungguh luar biasa,” ucapnya.

Terkait penghargaan yang diberikan PWI Jatim tersebut, Nalendra menegaskan yang paling berhak menerima adalah para tenaga kesehatan, relawan dan media. “Penghargaan ini untuk nakes, relawan dan teman-teman media,” tandasnya. Tak heran saat potong tumpeng sebagai ucapan syukur, seorang awak media dan seorang nakes menerima nasi tumpeng tersebut. (barometerjatim.com)