Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) melakukan inspeksi di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Lapangan Thor, hingga Stadion Gelora 10 Nopember (G10N) Surabaya, dalam rencana persiapan Piala Dunia U-17, Senin (31/07).
Pada kesempatan tersebut, perwakilan FIFA didampingi Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Hadir pula perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI hingga stakeholder terkait.
Inspeksi diawali FIFA dengan meninjau Lapangan Latihan A, B, dan C yang ada di area Stadion GBT Surabaya sejak pukul 08.45 WIB. Setelah meninjau kondisi rumput dan fasilitas di Lapangan Latihan A, B, dan C, rombongan bergeser menuju ke Stadion Utama GBT Surabaya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan bahwa kedatangan FIFA adalah untuk melakukan peninjauan stadion di Indonesia yang direncanakan akan menjadi venue Piala Dunia U-17. Yang rencananya pula akan digelar pada bulan November 2023 mendatang.
“Hari ini rombongan datang langsung menuju ke GBT. Di GBT, tempat pertama yang dilihat adalah di Lapangan Latihan A, B, dan C. Mereka melihat rumput, kamar mandi, fasilitas yang lain, dan sebagainya,” kata Wiwiek.
Setelah berkeliling melakukan inspeksi di Lapangan Latihan A, B, dan C, rombongan menuju ke Stadion GBT. Sejumlah fasilitas di stadion pun tak luput dari inspeksi FIFA. Seperti, lapangan utama, kondisi rumput lapangan utama, ruang ganti pemain, ruang CCTV, ruang konferensi pers dan ruang koordinasi pertandingan.
“Lapangan yang menjadi konsentrasi dan sudah di lihat. Inspeksi juga dilakukan oleh Marely Flores-Martinez (FIFA Senior Tournaments Manager) pada semua fasilitas yang ada di Stadion utama GBT,” terangnya.
Tak berhenti disitu, perwakilan FIFA bersama rombongan juga berkeliling melakukan inspeksi di area luar Stadion GBT. Yakni, di gerbang utama akses menuju ke Stadion GBT.
Wiwiek melanjutkan, setelah berkeliling di area Stadion GBT, FIFA kemudian berpindah menuju Lapangan Thor Surabaya kemudian bergeser ke Stadion Gelora 10 Nopember (G10N) Surabaya. FIFA melihat kondisi rumput dan fasilitas yang ada di Lapangan Thor dan G10N Surabaya.
“Disana juga sama. Mereka melihat rumput, dan fasilitas. Terakhir mereka melakukan peninjauan di G10N,” imbuhnya.
Meski begitu, Wiwiek mengaku bahwa FIFA mengapresiasi tindak lanjut Pemkot Surabaya dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan di Stadion GBT, Lapangan Thor, hingga G10N Surabaya.
“Mereka sangat mengapresiasi maintenance (teknis pemeliharaan) yang kita lakukan. Mereka bertanya, apakah lapangan dimanfaatkan rutin? Kita jawab bahwa GBT digunakan untuk kompetisi, dan lapangan latihan juga dipakai untuk latihan klub-klub lokal,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, FIFA tidak memberikan catatan apapun dalam pelaksanaan inspeksi kali ini. Sebab, seluruh catatan tersebut telah diselesaikan oleh Pemkot Surabaya sejak bulan Maret 2023 lalu.
“Seluruh catatan FIFA telah diselesaikan oleh Pemkot Surabaya sejak bulan Maret 2023 lalu. Hari ini mereview (meninjau) saja dan catatan itu sudah clear (selesai),” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Asprov PSSI Jatim, Amir Burhanuddin mengatakan, kunjungan FIFA ke Stadion GBT, Lapangan Thor, dan G10N adalah untuk meninjau ulang persiapan dan fasilitas yang ada di stadion maupun di lapangan.
“Sudah terjawab semua oleh Pemkot Surabaya terkait dengan pengelolaan stadion ini. Dari perencanaan yang sudah dibangun atau disusun oleh Pemkot Surabaya, mereka cukup mengerti,” kata Amir.
Amir menjelaskan bahwa sebetulnya perencanaan yang diterapkan oleh Pemkot Surabaya telah siap digunakan dalam pelaksanaan Piala Dunia U-20 lalu. Namun, pelaksanaan tersebut tidak terlaksana karena FIFA sempat mengalihkan Indonesia sebagai tuan rumah dalam gelaran Piala Dunia U-20.
“Sebenarnya perencanaan itu bisa diterapkan kemarin untuk pelaksanaan U-20, tetapi karena di cancel (dibatalkan) sehingga perencanaan itu tidak jadi dilaksanakan. Ini yang akan kita laksanakan lagi,” jelasnya.
Sedangkan mengenai kondisi lapangan di Stadion GBT, Amir mengaku bahwa tidak ada masalah pada kondisi rumput. Karenanya, menjelang Piala Dunia U-17 akan ada perawatan lagi terkait dengan lapangan.
“Soal lapangan tidak ada masalah, untuk urusan rumput dan lain sebagainya tidak ada masalah. Tinggal nanti H-14 pelaksanaannya itu memang harus steril,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, menjelang Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya bersama PSSI Jawa Timur akan terus berkoordinasi dengan PSSI Pusat. “Seperti yang kemarin-kemarin telah kita jalankan untuk U-20. Pada prinsipnya, Surabaya sudah siap,” pungkasnya. (ita)