Melihat Indonesia dari Pinggiran
KOMUNITAS PERISTIWA

Melihat Indonesia dari Pinggiran

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Luas lautan 1.910.931,32 km persegi (Kemendagri, 2010) menjadikan Indonesia sebagai negara maritim. Sejalan dengan hal tersebut pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menginisiasi sebuah program bernama Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) dalam tiga tahun terakhir.

Program itu berfokus untuk menyentuh wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) dengan pemberdayaan di berbagai bidang. Mulai pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga lingkungan. Pesertanya terdiri atas tiga macam tingkatan, yaitu siswa sekolah, mahasiswa, serta pemuda.

Salah seorang mahasiswa Unair yang terpilih di jalur pemuda ialah Lukiyati Ningsih. Mahasiswa S1 ilmu sejarah fakultas ilmu budaya tersebut mendapat rute ekspedisi Kepulauan Riau. Jika di jalur mahasiswa pesertanya adalah mahasiswa Unair sendiri, jalur pemuda mempertemukan berbagai pemuda dari seluruh Indonesia dengan berbagai latar belakang bidang.

Kelompok rute Kepulauan Riau terdiri atas seratus peserta dengan tujuan pengabdian di Kabupaten Lingga. Mereka kemudian dibagi menjadi tiga tim. Yakni, tim 1 di Pulau Posek, tim 2 Singkep Barat, dan tim 3 Pulau Selayar.

Perjalanan dari Pelabuhan Punggur Batam ke Kabupaten Lingga ditempuh selama 15 jam dengan menggunakan kapal Roro. Setiba di Pelabuhan Dabo Lingga, perjalanan dilanjutkan ke setiap pulau selama 15 menit dengan pompong (perahu mesin). Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 13-21 September 2017.

Dalam bidang pendidikan, terdapat beberapa program yang dilaksanakan. Di antaranya, Kelas Laskar Maritim, Motivasi dan Beasiswa, English Fun, Pembangunan Rumah Baca, serta Maghrib Mengaji.

Pendidikan di Pulau Selayar sendiri sudah dikatakan cukup maju. Hanya, sekolah di setiap desa belum tersebar secara merata. Selain itu, masih terdapat informasi yang minim, terutama terkait program pemerintah seperti beasiswa Bidikmisi.

Dalam hal literasi, Pulau Selayar sama dengan wilayah pesisir lainnya yang minim minat baca dan tulis. “Karena itu, kami membentuk Rumah Baca dengan memanfaatkan bangunan yang ada di sana,” ungkap salah seorang anggota tim.

Dalam bidang ekonomi, diadakan sosialisasi penggunaan internet dalam usaha mikro pesisir. Selanjutnya, bidang kesehatan lingkungan, dilakukan pemeriksaan tensi darah, senam sehat, sosialisasi perilaku hidup sehat, aksi peduli pantai, manajemen stres, dan smart parenting.

Bisa berjumpa dengan suku laut Pulau Lipan menjadi salah satu pengalaman yang menarik. Kini kehidupan mereka sudah tidak setradisional dulu. Sebab, suku laut telah tersentuh program pemerintah. Mulai relokasi ke rumah panggung, adanya nikah massal, hingga pembuatan akta bagi anak-anak.

Selain itu, di lokasi tersebut, akses listrik dan air bersih sangat terbatas. “Sehari-hari mengandalkan transportasi laut membuat saya sadar bahwa terdapat tanggungan yang besar di pundak generasi muda untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik,” tuturnya.

Kabupaten Lingga yang berjuluk Bunda Tanah Melayu sudah terbuka dengan segala kemajuan. Hanya, akses, baik transportasi, internet, maupun kebutuhan lainnya, masih sangat minim. Akibatnya, harga beberapa kebutuhan pokok begitu mahal.

Peran para pemuda Indonesia di wilayah 3T sangat diperlukan. Mengingat luasnya wilayah yang dimiliki Indonesia dan belum seluruhnya tersentuh program pemerintah. Indonesia bukanlah tentang ibu kota, Surabaya, atau Bandung saja, melainkan juga wilayah-wilayah di pinggiran, daerah 3T, ialah bagian dari ibu pertiwi.

Dengan mengikuti ENJ, diharapkan generasi muda yang kelak memimpin Indonesia, dalam membuat kebijakan, tidak hanya berdasar pada wilayah daratan. Tapi juga mempertimbangkan lautan yang merupakan bagian sepertiga wilayah Indonesia.

Menurut teori Alfred Thayer Mahan, ada enam unsur yang menentukan dapat tidaknya suatu negara berkembang menjadi kekuatan laut. Yakni, kedudukan geografi, bentuk tanah dan pantai, luas wilayah, jumlah penduduk, karakter penduduk, serta sifat pemerintahannya. Termasuk lembaga-lembaga nasional. (sak)