Sesaji Bumi Proklamator di Candi Simping
PERISTIWA SENI BUDAYA

Sesaji Bumi Proklamator di Candi Simping

Dewan Kesenian Jawa Timur bersama Komunitas Seni Budaya Sulud Sukma, akan berkolaborasi menggelar sebuah kegiatan refleksi kebhinekaan dengan tajuk East Java Art Roadshow, pada hari Minggu (17/09) pukul 19.00 s/d 22.00.

Acara tersebut akan digelar di Kompleks Candi Simping, Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Candi Simping sendiri merupakan tempat abu jenazah Raden Wijaya, Proklamator Kerajaan Majapahit, disemayamkan.

Menurut Ketua Panitia kegiatan kegiatan ini, Rahmanto Adi, acara ini didedikasikan untuk mengenang proklamator Majapahit, Nararya Sanggramawijaya. Banyak orang tak tahu jika tempat perabuan Raja Pertama Majapahit tersebut ada di Candi Simping. “Padahal sangat jelas tertulis dalam Kitab Negarakertagama bahwa makam Raden Wijaya ada disitu,” ujarnya.

Dalam kitab Negarakertagama, yang kini menjadi salah satu warisan budaya yang telah ditetapkan oleh UNESCO dalam Memori Dunia, disebutkan bahwa makam Raden Wijaya ada disitu. Berikut adalah petikan dari Kitab Negarakertagama Pupuh XLVII bagian ketiga :

… tahun Saka Surya mengitari bulan (1231 Saka atau 1309 M), Sang Prabu (Raden Wijaya) mangkat, ditanam di dalam pura Antahpura, begitu nama makam dia, dan di makam Simping ditegakkan arca Siwa…

Jadi sangatlah jelas jika makam atau tempat perabuan Raden Wijaya ada di Candi Simping. Masih menurut Rahmanto Adi, acara ini adalah respon untuk mengenang produk Budaya Proklamator Majapahit yang ada di Blitar.

“Tanpa beliau tak akan ada konsep Nusantara, tanpa beliau tak akan ada semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Karenanya Pasca kegitan ini kita akan menggelar diskusi budaya rutin di Candi Simping, dengan harapan kita dapat memperkuat basis kebhinekaan yang akhir-akhir ini sering mendapat ujian,” paparnya.

Hadirnya Dewan Kesenian Jawa Timur dalam menyelenggarakan acara ini merupakan bentuk dari program East Java Art Roadshow yang memang difungsikan untuk berkolaborasi dengan komunitas kesenian di 38 kota/kabupaten di Jawa Timur. Sebelum di Blitar, Dewan Kesenian Jawa Timur telah menggelar kegiatan di Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Lumajang.

Nantinya acara ini akan didukung oleh beberapa elemen seperti, Pemerintah Kabupaten Blitar, Graha Bangunan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tunas Pratama, Kebun Kopi Karanganyar dan masih banyak lagi pendukung acara yang lain.

Menurut Rangga Bisma Aditya, pendukung kegiatan ini, sekaligus Ketua PKBM Tunas Pratama, acara seperti ini merupakan acara penting untuk diselenggarakan. “Selain untuk memperkuat basis sejarah dan kebudayaan bangsa, kegiatan seperti ini dapat menjadi wahana edukasi tersendiri bagi masyarakat akan pentingnya Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.

Adapun acara ini akan menghadirkan pertunjukan musik jimbe khas Blitar, kolaborasi tembang macapat oleh Budayawan Blitar dan para pelajar SD-SMP Kota dan Kabupaten Blitar, Tari Ritual Ngabekti, Doa Budaya, Orasi Budaya Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur Taufik Monyong dan ditutup dengan Penandatanganan Deklarasi Simping oleh Bupati Blitar. (sak)