Berkomitmen Memajukan Keuangan Islam
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Berkomitmen Memajukan Keuangan Islam

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan sambutan pada acara High Level Discussion yang membahas mengenai Pengarusutamaan Keuangan Islam ke dalam Inisiatif Global.

Bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Menkeu menyatakan dengan pertemuan ini Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya untuk memajukan keuangan Islam.

Pada rangkaian kegiatan IMF-WBG Annual Meetings 2018 Indonesia pun telah melakukan pembahasan mengenai pembangunan infrastruktur dengan Islamic Development Bank (IDB) dan sekarang akan meluncurkan Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS).

“Keuangan Islam menjadi bagian dari solusi untuk reformasi keuangan global dan harus diningkatkan perannya dalam membentuk masa depan sistem keuangan global. Ini dapat dilakukan dengan memperkuat nilai-nilai etika dan moral yang melekat pada prinsip-prinsip keuangan Islam untuk mempromosikan stabilitas sistem keuangan global,” ujar Menkeu di Medan Room, BICC, Minggu (14/10).

Berbicara tentang perkembangan keuangan Islam di Indonesia, Menkeu menjelaskan bahwa tahun ini aset keuangan Islam Indonesia bernilai lebih dari US $ 80 miliar.

Tumbuh sekitar 22 persen dibandingkan tahun lalu. Bagi pemerintah Indonesia, produk keuangan Islam mampu menyediakan alat untuk meningkatkan jenis pendanaan yang dibutuhkan untuk mendukung SDGs.

Sukuk sebagai Instrumen Mobilisasi Sumber Daya untuk SDGs di Indonesia telah menjadi instrumen kunci dalam pengembangan industri keuangan Islam. Sebagai instrumen pembiayaan dan investasi, prinsip Sukuk yang menyoroti hubungan dasar antara sektor keuangan dan ekonomi riil, telah menarik baik pemerintah maupun sektor swasta.

“Di Indonesia, 93 persen aset keuangan Islam telah mendapat manfaat besar dari penerbitan Sukuk pemerintah Indonesia. Indonesia juga merupakan salah satu penerbit sukuk negara terkemuka di dunia, dengan total penerbitan mencapai Rp906,1 triliun,” Jelasnya

Ia pun menyampaikan sukuk telah memungkinkan pemerintah untuk mendiversifikasi sumber pembiayaan, mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan layanan publik, dan menyediakan peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi secara langsung dalam membiayai proyek-proyek pemerintah.

Dengan berbagai manfaat yang dapat diraih melalui keuangan Islam, Menkeu menutup dengan mengatakan rasa terima kasihnya atas kerjasama dan dukungan IDB. Ia pun berharap mendapatkan masukan dan dapat belajar dari pengalaman IDB. (sak)