Arus Sungai Bengawan Solo sedang tinggi dan cukup deras, kala Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyusurinya dengan perahu karet, Selasa (29/03) petang.
Ganjar tiba sekitar pukul 17.30 di Taman Bengawan Solo, Banjarsari, disambut Wali Kota Gibran, Dirut Bank Jateng Supriyatno dan sejumlah pejabat Bank Jateng lainnya. Masyarakat pun langsung tumpah mengerumuni Ganjar untuk berfoto.
Satu persatu disapa Ganjar, sambil berjalan dan mengenakan jaket pelampung atau life vest serta helm keselamatan. Meski air Sungai Bengawan Solo tampak tinggi dan alirannya deras, Ganjar dan Gibran tampak menikmati adrenalin mereka yang terpacu.
Sepuluh menit perjalanan susur sungai, perahu yang ditumpangi Ganjar dan Gibran berhenti di bantaran Taman Sunan Jogo Kali, Jebres, yang dibangun secara gotong royong mantan oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan warga.
Seusai susur sungai, Ganjar tampak puas dan menikmati. Ganjar menilai, sungai Bengawan Solo punya keindahan tersendiri, dan berpotensi tinggi untuk wisata. “Jelas air, itu sumber air ya dengan segala potensinya,” kata Ganjar.
Selain wisata air, gubernur juga melihat potensi untuk olahraga air. Misalnya, olahraga dayung. “Banyak banget. Olahraga juga bisa, coba lomba rowing di situ kan top itu,” ungkapnya.
Ganjar pun mengingat lagu Bengawan Solo ciptaan Gesang. Dalam lagu itu digambarkan Sungai Bengawan Solo yang digunakan sebagai sarana transformasi. “Kalau hari ini kita coba lakukan revitalisasi, kita perbaiki lagi, semua mau terlibat itu akan kembali lagi fungsinya,” ucap Ganjar.
Apalagi ketika susur sungai, Ganjar masih melihat sampah di tepian sungai. Menurutnya, persoalan itu bisa diselesaikan, meski bukan pekerjaan yang mudah.
“Butuh partisipasi semua pihak, tidak membuang sampah sembarangan di sungai. Kita menjaga itu dengan baik, terus kita tanami seluruh DAS-nya. Ya itu harus menjadi halaman depan kita,” bebernya.
Apalagi, imbuh Ganjar, paravet hanya lengkap di satu sisi saja. “Maka tadi saya sampaikan pada teman-teman, ini Bengawan Solo keren. Tapi kondisinya belum baik-baik saja, maka mesti kita sengkuyung bareng-bareng sepanjang aliran sungainya,” sorotnya.
Menurut Ganjar, partisipasi masyarakat termasuk industri dibutuhkan. Dia berharap tidak ada lagi yang buang sampah dan limbah sembarangan. “Jangan buang limbah dan sampah (di sungai). Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan,” tandas Ganjar.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga mengakui fakta yang disampaikan Ganjar. “Tadi kan sudah bagus ya, dari pintu air juga sudah ada jogging track. Jadi salah satu destinasi baru (di Solo). Tapi ya seperti disampaikan Pak Gubernur tadi, airnya masih kotor,” tutur Gibran. (hms)