Ini 8 Wakil Indonesia di CeBIT Australia
PERISTIWA TEKNOLOGI

Ini 8 Wakil Indonesia di CeBIT Australia

Salah satu pameran dan konferensi teknologi business-to-business (B2B) terbesar dan terlama yang diselenggarakan di kawasan Asia Pasifik adalah Centrum fur Buroautomation, Informationstechnologie und Telekomunikation (CeBIT).

Event ini akan digelar untuk ke-17 kalinya pada 15-17 Mei di International Convention Centre Sydney, Darling Harbour, Australia.

Ada delapan delegasi terpilih, akan difasilitasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam acara yang mempertemukan para profesional di bidang teknologi ini, yaitu Squline, Medico, 8Villages Indonesia, Nicslab, Yava-Solusi 247, Jojonomic, Ukirama dan Metabuilders (Merakyat.co).

“Indonesia akan diwakili oleh delapan delegasi terpilih yang telah melalui proses kurasi,” ujar Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simandjuntak.

Squline, start-up yang fokus di bidang pendidikan terkait kursus online belajar bahasa asing, sebelumnya juga difasilitasi oleh Bekraf untuk mewakili Indonesia di ajang South by Southwest (SXSW) di Austin, Amerika Serikat.

Medico, mengembangkan aplikasi di bidang medis. 8villages, didirikan tahun 2011 mengusung portal pertanian. Nicslab, membantu akademisi dan industri menyediakan data di bidang telekomunikasi.

Solusi247 (YAVA), menggunakan big data untuk bidang kesehatan. Jojonomic, perusahaan teknologi keuangan pertama di Indonesia. Ukirama, berfokus di bidang software manajemen bisnis berbasis cloud untuk UKM.

Metabuilders (Merakyat.co), membantu individu maupun UKM untuk memenuhi kebutuhan teknologi dalam skala besar.

Para delegasi terpilih ini merupakan hasil penilaian para kurator, yang telah melakukan penilaian terhadap 30 peserta yang mendaftar dalam open call yang dibuka pada 1 Februari – 22 Maret 2018.

Joshua menambahkan dari acara ini diharapkan tercipta transaksi bisnis, terjalinnya kerjasama atau kolaborasi dengan industri teknologi internasional, dan peluang-peluang lainnya yang dapat mendukung pertumbuhan ekosistem subsektor aplikasi di Indonesia.

Menempati Hall 3 E6, paviliun Indonesia merupakan kerjasama antara Deputi Pemasaran Bekraf, Deputi Infrastruktur Bekraf dan Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Sydney, Kementerian Perdagangan yang berjudul Archipelageek dalam acara yang tahun ini mengangkat tema “The Future of Business Technology”.

Selain mengikuti pameran di CeBIT 2018 para peserta juga direncanakan melakukan business matching dengan pelaku bisnis daerah setempat yang telah diseleksi oleh pemerintah New South Wales (NSW), Australia. Para delegasi juga akan diberikan pembekalan mengenai kesempatan Startup & Fintech Indonesia untuk memasuki pasar Australia. (sak)