Khofifah Bangga Sepatu Batik Pamekasan
KOMUNITAS PERISTIWA

Khofifah Bangga Sepatu Batik Pamekasan

Menjelang dibukanya Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) XXIX Tingkat Provinsi Jawa Timur yang digelar di Kabupaten Pamekasan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi membuka Pameran Dagang MTQ XXIX Provinsi Jatim di Lapangan Ex RSUD Pamekasan, Jl. Kesehatan, Kabupaten Pamekasan, Rabu (03/11) sore.

Pembukaan yang juga dihadiri Bupati Pamekasan Badrut Tamam itu diikuti 55 stand pameran. Terdapat galeri batik, gerai kuliner, gerai camilan, mitra swasta, stan Baznas, handycraft, sovernir MTQ, Wira Usaha Baru (WUB) Pamekasan, serta beberapa instansi pemerintah.

Seusai membuka, orang nomor satu di Jatim tersebut menyempatkan diri untuk meninjau beberapa stand. Salah satunya yaitu stan Wira Usaha Baru (WUB) Pamekasan. Dalam stan itu Gubernur Khofifah membeli dan langsung mengenakan sepatu batik khas Pamekasan bernuansa hitam bermotif warna biru.

“Saya senang sekali dan bangga sudah pakai sepatu buatan wirausaha baru Pamekasan ini. Ada macam-macam desainnya. Dan juga beli contoh sandal-sandal yang cantik. Ini indah sekali, ada nuansa etnik, local wisdom dan nyaman dipakai,” kata Khofifah.

Sebagai informasi, Wira Usaha Baru (WUB) Pamekasan ini merupakan kumpulan wirausahawan baru yang dikembangkan Pemkab Pamekasan. Salah satu usahanya yaitu membuat sepatu batik seperti yang dikenakan gubernur perempuan pertama di Jatim. Selain itu juga ada sandal, tas, dan batik Khas Pamekasan.

Selain berkunjung stand WUB, Gubernur Khofifah berkesempatan mengunjungi galeri Batik Pamekasan “House Batik” dan “Nyi Leha Batik”, UMKM binaan Bank Jatim. Khofifah pun tertarik dan membeli batik tulis khas Pamekasan bernuansa hijau. “Motif dan warnanya bagus. Semoga semakin banyak pasar yang bisa dijangkau ya mbak,” ucap Khofifah.

Tak hanya stan batik, Ketua PP Muslimat NU itu juga meninjau stand Jamu Tradisional Madura “Hj. Sumiati. Di dalam stand tersebut menjual varian jenis jamu seduh. Harganya variatif mulai Rp. 7 ribu hingga Rp. 75 ribu. Khofifah pun membeli jamu pegel linu dan langsung dikonsumsi di tempat.

“Saya senang sekali ada produk jamu tradisional Madura yang masih dilestarikan dan masuk dalam pameran ini. Semoga Bapak dan Ibu selalu sehat dan makin menemukan pasar yang tepat,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, pemilik stand Jamu Tradisional Madura “Hj. Sumiati”, Heri mengatakan sangat senang dikunjungi Gubernur Khofifah.

“Alhamdulillah sangat gembira, paling tidak Ibu Gubernur tahu adanya produk budaya Madura yaitu Jamu Tradisional Madura. Mudah-mudahan Ibu Gubernur menyampaikan ada produk jamu yang masih dilestarikan di Pamekasan ini,” jelas Heri.

Seusai meninjau stand pameran, Khofifah menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Pamekasan beserta jajarannya yang telah mengembangkan inovasi dan kreativitas UMKM berbasis Desa Tematik dan Konten Lokal.

“Jadi kita akan bisa menikmati kreativitas dan inovasi masing-masing daerah. Apalagi basisnya desa tematik. Untuk menyiapkan inovasi dan kreativitas berbasis kearifan lokal itu luar biasa. Itu sudah dilakukan di Pamekasan dan akan terus dikembangkan,” puji Khofifah.

Menurutnya, peran UMKM sangat penting bagi perekonomian di Jatim. Pasalnya, sektor UMKM merupakan backbone perekonomian di Jatim dengan memberikan sumbangsih PDRB sebesar 57,25 %.

Oleh karena itu, Khofifah menegaskan, pameran dagang seperti ini sangat penting dilakukan untuk pemulihan ekonomi dalam masa pandemi Covid-19. Tak hanya sebagai showcase, tetapi juga show window yang dapat dikunjungi masyarakat setempat serta kunjungan virtual.

“Yang kita lakukan pada proses MTQ, mendapatkan penguatan dari Pemkab Pamekasan. Ada pameran dagang dalam rangkaian MTQ XXIX Jatim Tahun 2021 bisa menjadi bagian showcase dan show window produk-produk UMKM yang ada di Pamekasan. Mudah-mudah produk-produk ini akan menemukan marketnya lebih luas lagi,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Melihat begitu pentingnya UMKM di Jatim, Khofifah menyampaikan bahwa sebagai bentuk penguatannya terdapat kebutuhan untuk melakukan transformasi digital. Menurutnya, proses tersebut menjadi sebuah keniscayaan.

“Transformasi digital tak bisa diganti. Jack Ma mengatakan pada tahun 2030 UMKM di dunia 99 % will be online, 85 % will be e-commerce. Artinya 85 % transaksi melalui e-commerce, 99 % melalui online,” jelas Khofifah.

Khofifah kembali menyampaikan, Pemprov Jatim telah menyiapkan ekosistem transformasi digital. Salah satunya yaitu rumah kurasi yang digagas Bank Indonesia. Dengan rumah kurasi ini, maka bisa menjaga quality control sebuah produk.

Sementara itu, Bupati Pamekasan Badrut Tamam menjelaskan, Pemkab Pamekasan saat ini sudah melatih setiap tahunnya sebanyak 10 orang per desa. Dari 10 orang per desa tersebut dilatih sesuai dengan potensi ekonomi dan keinginan yang ingin dilakukan pemuda di desa.

“Tahun kemarin ada 2.000 pemuda, tahun ini 2.000 pemuda kita latih. Setelah dilatih skemanya dibantu alat oleh CSR, kemudian dibantu modal dengan bunga 0 %. Selanjutnya kita juga mencarikan pasar dengan dua market yaitu marketplace dan offline Wamira Mart,” jelas Bupati Badrut. (ita)