Perbankan Jatim Siap Layani Masyarakat
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Perbankan Jatim Siap Layani Masyarakat

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai secara umum kinerja perbankan di Jawa Timur dalam catur wulan pertama tahun ini cukup baik dan dapat melayani kebutuhan transaksional masyarakat luas.

Hal tersebut disampaikan Kepala OJK Kantor Regional IV Jatim, Bambang Mukti Riyadi, dalam acara halal bil halal secara virtual Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD), yang juga dihadiri Kepala Grup Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim, Harmanta, Jumat (12/06).

Berdasarkan data pengawasan posisi April 2020, rasio kecukupan modal (CAR) bank-bank yang berkantor pusat di Jatim sebesar 23,24% dengan likuiditas yang memadai antara lain tercermin pada rasio Aktiva Lancar/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 25,03% yang jauh di atas threshold.

Hal tersebut menunjukkan bahwa bank memiliki ruang yang cukup untuk melakukan ekspansi kredit atau pembiayaan bagi bank syariah guna mendukung upaya pemulihan ekonomi masyarakat pada periode new normal sejak pandemi COVID-19.

Ini disampaikan Bambang Mukti Riyadi menyikapi perkembangan terkini terkait pemberitaan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas pelaksanaan pengawasan OJK periode 2019 pada Industri Jasa Keuangan, terkait 7 bank umum yang berkantor pusat di Jakarta.

“Sebagaimana disampaikan Ketua BPK, bahwa OJK telah menindaklanjuti seluruh rekomendasi temuan dan BPK mengapresiasi tindakan pengawasan OJK telah dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan mengawal penguatan kinerja perbankan nasional, sesuai prinsip pengawasan berbasis risiko secara terintegrasi,” ujar Bambang melalui rilisnya kepada media, Sabtu (13/06).

Untuk itu, lanjutnya, anggota BMPD diminta agar dalam melaksanakan kegiatan operasional dan pemasaran produk bank, senantiasa mengutamakan etika profesionalitas bankir.

“Pimpinan bank dan seluruh jajaran, wajib menjunjung tinggi integritas dan menjauhkan diri dari perilaku hoax karena siapapun pelakunya akan berhadapan dengan UU ITE dan aparat penegak hukum. Masing masing bank silakan bersaing secara positif dengan penguatan efisiensi, sehingga masyarakat luas terlayani dengan lebih baik,” tegasnya.

Sementara Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Surabaya Eko Purwanto menyampaikan bahwa stabilitas industri jasa keuangan khususnya perbankan, pada era new normal ini sangat strategis sebagai jantung perekonomian.

“Dalam hal ini, recovery ekonomi jatim yang merupakan kedua terbesar setelah DKI Jakarta, memiliki peran sangat strategis dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional sebagaimana telah dicanangkan oleh pemerintah,” ungkapnya.

Senada dengan Eko Purwanto, anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia mengajak seluruh stakeholder untuk bersinergi memberikan dukungan kepada perbankan Jatim agar mampu menopang gerak roda perekonomian Jatim secara berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan pandemi COVID-19, yang berdampak pada kesehatan masyarakat serta menurunkan aktivitas ekonomi dan daya beli masyarakat.

Indah, menghimbau agar mutual trust di antara pelaku industri perbankan tetap terjaga dan semua pemangku kepentingan sektor jasa keuangan terus berada pada garda depan dan secara proaktif melaksanakan fungsinya, melakukan intermediasi, termasuk merelaksasi kredit atau pembiayaan terdampak COVID-19.

“Secara bertahap diharapkan segera terjadi proses pemulihan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat, dengan tetap mengutamakan pola hidup sehat, menerapkan protokol COVID-19, phisical distancing sesuai anjuran pemerintah,” tegas politisi PDI Perjungan ini. (ita)