Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan kepada para penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), untuk kembali ke Tanah Air setelah menyelesaikan masa belajarnya. Presiden ingin agar para penerima beasiswa memanfaatkan ilmunya dengan berkarya di dalam negeri.
“Yang paling penting saya titip, pulang! Pulang! Pulang! Meskipun gaji di sini mungkin lebih rendah sedikit, tetap pulang! Meskipun mungkin fasilitas enak di negara lain, tetap pulang!” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya pada acara LPDP Fest yang digelar di Kasablanka Hall, Jakarta, pada Kamis (03/08) sore.
Presiden menyebut bahwa para penerima beasiswa LPDP adalah sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan negara untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju di masa mendatang. Presiden yakin generasi muda Indonesia memiliki pemikiran dan visi ke depan yang lebih baik. “Kita memang kurang SDM yang seperti itu,” ungkap Presiden.
Presiden turut menyebutkan bahwa Indonesia memiliki peluang untuk menjadi negara maju dalam waktu 13 tahun ke depan. Namun, peluang tersebut harus dimanfaatkan dengan baik oleh generasi muda Indonesia.
“Kita dalam 13 tahun ini berarti kurang lebih sampai 2038 diberikan peluang itu untuk bisa masuk menjadi negara maju. Bisa atau tidak? Ya tergantung kita sendiri,” ucap Presiden.
Sebelumnya Jokowi memberikan apresiasi LPDP Fest sebagai sebuah sarana sosialisasi untuk memperkenalkan LPDP dan program pendidikan di Tanah Air dalam rangka membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.
“Ini sangat penting sekali, ini sangat penting karena kita akan menghadapi bonus demografi yang nanti di tahun 2030 68,3 persen penduduk kita adalah penduduk usia produktif. Dan ini biasanya hanya sekali dalam sejarah peradaban sebuah negara, hanya sekali, tidak akan terulang lagi,” ujar Presiden.
Melalui LPDP Fest, Presiden pun optimistis bonus demografi yang dimiliki Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik. “Saya optimistis bahwa bonus demografi itu bisa kita manfaatkan untuk menaikkan level negara kita menjadi negara maju. Saya meyakini itu,” ucap Presiden.
Presiden juga menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan anggaran dalam sovereign wealth fund untuk mengelola pendidikan di Tanah Air. Anggaran tersebut terus meningkat setiap tahunnya dari Rp15 triliun pada tahun 2015 dan saat ini telah mencapai Rp139 triliun.
“Sejak 2019 saya telah perintahkan ke Bu Menteri Keuangan minimal 1 tahun itu Rp20 (triliun) harus dimasukkan ke LPDP, Rp20 (triliun) masukkan LPDP, punya uang banyak masukan LPDP, karena SDM inilah nanti kita bisa bersaing atau tidak bisa bersaing dengan negara-negara lain. Kuncinya memang di sini,” tutur Presiden.
Selain itu, Presiden turut minta jajarannya untuk membuat desain besar LPDP mulai dari 5 tahun hingga 25 tahun mendatang. Desain tersebut harus sesuai dengan kebutuhan dan visi Indonesia di masa mendatang.
“Semuanya harus terdesain dengan baik sehingga sekali lagi kita nanti antara kebutuhan SDM dan kebutuhan industrinya itu betul-betul bisa match. Jangan meleset,” ujar Presiden. (setpres)