Program Yankes Bergerak yang berlangsung pada 25-28 Oktober 2024 telah berhasil dituntaskan. Selama empat hari, Tim Yankes Bergerak Jawa Timur telah memberikan layanan kesehatan gratis pada 1.068 masyarakat di Kepulauan Sapudi.
Dengan rincian 475 pasien spesialistik, meliputi 79 pasien layanan bedah dan anastesi, 32 pasien kesehatan kandungan, 314 pasien kesehatan mata, dan 50 pasien kesehatan THT.
Selain pelayanan kesehatan spesialistik, Tim Yankes Bergerak juga memberikan terapi kesehatan tradisional dengan modalitas akupunktur dan akupresur kepada 131 pasien.
Selain itu juga memberikan pembinaan kepada 462 orang sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), meliputi penyuluhan terkait gizi, pencegahan dan pengendalian TBC, kesehatan tradisional, kesehatan mata, kesehatan jiwa, psikologi untuk pelajar dan pembinaan program Puskesmas termasuk OJT (on The Job Trainning) program kesehatan Mata, Jiwa dan tradisional.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengapresiasi program Dinas Kesehatan Jatim bersama seluruh jajaran dari tim tenaga kesehatan dan tenaga medis, tenaga kesehatan dan tenaga pendukung lainnya yang telah memberikan layanan Kesehatan bagi masyarakat kepulauan.
“Saya berharap Program Yankes Bergerak terus dilakukan secara kontinyu. Para tenaga medis, tenaga kesehatan dan tenaga pendukung lainnya harus menjemput bola dengan memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat kepulauan,” ungkapnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (30/10).
Pj. Gubernur Adhy mengatakan, Pemprov Jatim berkomitmen menghadirkan layanan kesehatan yang paripurna di daerah kepulauan. Masyarakat yang berada di kepulauan harus diintevensi dan dijangkau agar layanan kesehatan Jatim bisa terus merata dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Menghadirkan layanan kesehatan berkualitas ke daerah kepulauan membutuhkan effort yang besar. Terbukti Dinkes Jatim mampu merealisasikannya dengan baik, sistematis, dan tepat sasaran,” terangnya.
Dengan beranggotakan 57 orang, Pj. Gubernur mengatakan bahwa Tim Yankes Bergerak yang berangkat ke Pulau Sapuri terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, bidan, perawat, tenaga farmasi dan tenaga pendukung lainnya.
Mereka berasal dari Dinkes Jatim, RSUD Dr. Soetomo, RSUD Haji, RSUD M.Noer Pamekasan, RSUD Dungus, RS Mata Masyarakat Jawa Timur, RSUD Moh. Anwar Sumenep, Dinkes Kabupaten Sumenep, IBI Provinsi Jawa Timur, Griya Sehat Madasakti Sumenep, Poltekkes Malang, Dinas Kominfo Jatim, Dishub Jatim dan media massa.
Demi mengoptimalkan layanan Kesehatan penyakit menular (penyakit TBC), peralatan medis canggih pun di boyong ke Sapudi yakni Portable x-ray yang dapat digunakan untuk melakukan penemuan kasus TBC dan infeksi laten tuberculosis (ILTB) pada kontak serumah kasus TBC.
Alat ini, ditempatkan pada dua titik yang menjadi pusat pelayanan dan tindakan yakni di Puskesmas Gayam serta Nonggunong secara bergantian.
“Portable x-ray dilengkapi teknologi AI (artificial intelligence). Jadi, tenaga pemeriksa akan mendapat dua foto. Satu foto standar hasil x-ray dan satu foto yang langsung menunjukkan titik letak TBC di paru komplet dengan penjelasannya,” sebutnya.
Sementara alat canggih lain juga diboyong oleh tim dokter spesialis mata ke Puskesmas Gayam di Pulau Sapudi. Kehadiran alat itu memungkinkan tindakan dengan metode phacoemulsifikasi
“Allhamdulillah operasi katarak dapat berjalan lebih cepat, namun tetap aman. Dari total 314 pasien yang diskrining, sebanyak 56 mendapat tindakan operasi mata. Dengan rincian 33 katarak dan 23 pterigium (grade 3–4),” jelasnya.
Perhatian menyeluruh Dinkes Jatim terhadap kondisi kesehatan di Sapudi juga diwujudkan lewat peluncuran Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) di area Puskesmas Nonggunong pada Minggu (27/10). Di dalamnya terdapat pelayanan kesehatan yang sudah terintegrasi mulai bayi, balita, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Topik yang menjadi perhatian di antaranya adalah stunting dan TBC. (ita)