Saat Jula-Juli Kesenggol Campursari
PERISTIWA SENI BUDAYA

Saat Jula-Juli Kesenggol Campursari

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya terus membangkitkan semangat para pekerja seni untuk tetap tampil dalam setiap pekan sejak Bulan September lalu.

Demi meramaikan pertunjukkan yang disaksikan secara virtual itu, Wali kota Risma kembali tampil keempat kalinya untuk menghibur masyarakat. Saat pertunjukan berjudul Jula-Juli Kesenggol Campursari (Rukunesia), Risma memerankan lakon sebagai Bu RT.

Dalam cerita tersebut, mengisahkan Surabaya yang merupakan kota pelabuhan. Dari situlah menjadi bukti bertemunya berbagai keberagaman budaya. Pasalnya, gending sakti jula-juli adalah representasi budaya arek bertemu dengan aneka kesenian yang berlabuh dalam keluarga besar Kota Pahlawan.

Pertunjukkan yang di sutradarai oleh Heri Lentho itu, Risma berperan sebagai Bu RT, Cak Kartolo sebagai Kartolo, Lupus Arboyo sebagai Cak Lupus, Kastini sebagai Ning Tini, Noniati sebagai Ning Noni, Dewi Triyanti sebagai Dewi, Agung Yuni Sasmito sebagai Agung, Okvalica Herlis Natasa sebagai Remo dan Novinda sebagai Penyanyi Campursari. “Wes podo apik e. Campursari opo Jula-Juli,” kata Risma, Jumat (20/11) lalu.

Ia menjelaskan, perpaduan dua kesenian itu dinilai sama-sama bagusnya. Bahkan, ia menyebut lebih bagus lagi jika keduanya saling berkolaborasi menjadi satu pertunjukkan. “Zaman saiki kudu rukun gak oleh gegeran. Sijine seneng campursari, sijine jula juli. Jaman saiki iku jaman e kolaborasi. Kesenian podo apik e,” urainya

Di akhir dialog Risma bersama pemeran lainnya, tiba-tiba terdengar suara lagu selamat ulang tahun dari pengiring musik. Rasa terkejut dan tawa Wali Kota Risma menjadi petanda bahwa dirinya mendapat kejutan di malam ini.

Bahkan, jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya yang saat itu tengah menonton, sontak berdiri dan bertepuk tangan mengikuti alunan lagu. “Terima kasih semuanya, matur nuwun,” ucap Risma sembari memotong tumpeng (ita)