Seniman Indonesia di OzAsia Festival
SENI BUDAYA

Seniman Indonesia di OzAsia Festival

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali menghadirkan seniman Indonesia di penyelenggaraan OzAsia Festival. Acara ini merupakan salah satu festival seni kontemporer internasional utama di Australia, dan satu-satunya yang memprogramkan khasanah seni budaya Asia.

Tahun ini, Bekraf mendukung Jecko Siompo dengan karya seni pertunjukan Animal Pop Family serta grup musik Mocca untuk tampil di OzAsia Festival, sementara itu Darlane Litaay, Filastine & Nova, Trah dan Under The Big Bright Yellow Sun didukung oleh kementerian lainnya.

“Kami ingin fokus membantu para seniman yang memang pantas bersanding dengan para seniman dari negara lain, membantu para seniman untuk melakukan bisnis meeting dengan peserta dari luar, tetapi itu dikondisikan agar negara-negara lain bisa aware dengan para seniman kita dan kedepan ada permanent performance menampilkan karya seni pertunjukan kontemporer,” ujar Deputi Pemasaran Bekraf Josua Puji Mulia Simanjuntak.

Josua menambahkan Bekraf juga memberikan pendukungan dana berupa dana perjalanan (travel grant) bagi para seniman yang akan tampil.

Bertempat di Adelaide Festival Centre dan sejumlah tempat lainnya di kota Adelaide, festival tahunan ini mencakup program teater, tari, musik, film, seni rupa, kuliner, diskusi dan lain sebagainya, termasuk berbagai hiburan yang dapat diakses oleh audiens di negara bagian Australia Selatan.

OzAsia Festival 2017 merupakan penyelenggaraan tahun ke-11, berlangsung pada tanggal 21 September hingga 8 Oktober 2017. Setelah perayaan besar-besaran atas satu dekade usia OzAsia Festival di tahun lalu, di tahun ini OzAsia memperbesar program dan meningkatkan jumlah aktivitas yang melibatkan publik.

Tiga tahun berturut-turut OzAsia Festival memprogramkan seni budaya Indonesia secara khusus. Terdiri dari berbagai pentas dan kegiatan yang melibatkan sejumlah seniman ataupun grup kesenian profesional dari Indonesia.

Tujuannya dalam kerangka kuratorial yang mengedepankan unsur kontemporer dari kesenian Indonesia, dan menargetkan berbagai lapisan masyarakat di kota Adelaide, negara bagian Australia Selatan, dan di Australia pada umumnya.

Seniman ataupun grup kesenian Indonesia yang pernah diprogramkan di OzAsia Festival misalnya: Ega Robot, Eko Nugroho, Eko Supriyanto, Melati Suryodarmo, Mess 56, Papermoon Puppet Theatre, Riau Rhythm, Samba Sunda, Teater Garasi, Topeng Losari, dsb.

Jecko Siompo dengan Animal Pop Family akan menampilkan kegiatan berupa workshop dan demo tari hiphop Papua kontemporer Animal Pop karya Jecko Siompo.

Bertempat di studio tari kampus Adelaide College of the Arts dan di Lucky Dumpling Market (area outdoor OzAsia Festival), peserta workshop beragam dari murid dan guru sekolah dasar, publik umum, keluarga dan anak-anak, mahasiswa tari, serta penari dan koreografer profesional.

Sedangkan grup musik Mocca, sebuah kolektif musik indie asal Bandung yang terkenal dengan gaya musik retro, swing, bossa nova dan jazz, lirik lagu berbahasa Inggris, serta aksi panggung yang memikat. Bertempat di panggung utama Lucky Dumpling Market, penampilan Mocca akan disaksikan oleh ribuan pengunjung OzAsia Festival Hub.

Selain program yang tertera di atas, seluruh seniman tersebut juga akan terlibat dalam kegiatan artist talk, berbagai pertemuan, serta sesi networking spesifik, demi perluasan jaringan dan kesempatan kerja sama di masa mendatang. (sak)