PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim melakukan perjanjian kerja sama dengan PT Pabrik Gula Rajawali I.
Kerja sama dilakukan dalam hal pemanfaatan produk kredit untuk modal kerja budidaya tebu seluruh petani tebu binaan PT PG Rajawali Unit PG Rejo Agung Baru Madiun.
Perjanjian kerja sama ditandatangani Direktur Mikro, Ritel & Menengah bankjatim R Arief Wicaksono dan Dirut PT Pabrik Gula Rajawali I Daniyanto di Ruang Bromo Kantor Pusat bankjatim, Senin (11/09).
Arief mengatakan, sudah menjadi kewajiban bankjatim yang merupakan BUMD milik Pemprov Jatim dan kabupaten/kota seluruh Jawa Timur untuk terus bersinergi dengan semua BUMN, BUMD, serta stakeholder yang ada di Jatim. Termasuk, menggarap sektor pertanian.
”Dengan adanya penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini pasti ada banyak hal yang nantinya bisa kita kolaborasikan bersama dan insya allah akan bermanfaat untuk petani di bawah PG Rejo Agung Madiun,” tegasnya.
Melalui kerja sama dalam hal pemanfaatan produk kredit, lanjut Arief, bankjatim akan memberikan dukungan permodalan bagi para petani tebu di Madiun dengan harapan modal kerja tambahan ini bisa meningkatkan hasil, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas tebu.
“Sehingga para petani dapat lebih memaksimalkan potensi yang ada dan bisa lebih sejahtera tentunya,” ungkap Arief.
Di samping itu, dalam kesempatan tersebut dia juga memaparkan portofolio kredit bankajtim.
”Portofolio kredit yang telah kami salurkan saat ini khususnya kepada masyarakat Jawa Timur sekitar Rp 51 triliun. Dari angka itu, 50 persennya adalah kredit produktif dan sekitar Rp 13 triliun adalah kredit ke UMKM,” kata Arief.
“Mudah-mudahan dengan adanya perjanjian kerja sama ini, nominal tersebu bisa terus meningkat secara optimal,” lanjutnya.
Arief juga berharap aksi penandatanganan perjanjian kerja sama ini dapat menjadi ruang silaturahmi dan wadah untuk saling memberi ide serta inovasi bagi semua pihak demi terwujudnya pelayanan yang aman dan nyaman, khususnya untuk para petani tebu di pabrik gula Rajawali I.
Sementara itu, Daniyanto menyambut baik kerja sama ini. Dia berharap kerja sama ini tidak berhenti di penandatanganan saja, bisa secepatnya dieksekusi agar dapat mempermudah petani dalam hal pembiayaan.
“Kami tentu berharap perjanjian kerja sama ini bisa membantu para petani tebu dalam hal pembiayaan yang tentunya akan berdampak terhadap peningkatan produktivitas dan berpengaruh pada pencapaian swasembada gula nasional,” ungkapnya. (ita)