BEI Resmikan 12 Galeri Investasi di Jatim
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

BEI Resmikan 12 Galeri Investasi di Jatim

Sebagai upaya untuk memberikan informasi tentang investasi yang legal dan aman serta informasi berbagai produk investasi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penandatanganan pencanangan literasi dan inklusi pasar modal, Senin (19/06).

Acara ini juga didukung PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta 9 perusahaan efek, secara simbolis, bersama 1.000 anggota Aisyiyah Jawa Timur, 1.000 Karyawan BUMD PDAM Jawa Timur, 5.000 santri dan pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur, serta 1.000 anggota komunitas disabilitas di Jawa Timur.

Sejalan dengan upaya untuk memberikan literasi pasar modal kepada semua kalangan masyarakat termasuk disabilitas, dilakukan pula peluncuran Investment Inclusive for Disability (INVESTABILITY) atau Investasi Inklusif untuk Disabilitas.

INVESTABILITY merupakan bentuk inovasi dari Galeri Investasi (GI) BEI HIPMI Kota Malang, yaitu video pembelajaran tentang pasar modal untuk disabilitas tuli dengan menciptakan bahasa isyarat baru tentang pasar modal.

Inovasi ini juga merupakan kerja sama dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Malang. Inovasi ini diharapkan dapat membantu para disabilitas tuli untuk lebih mudah memahami investasi di pasar modal.

Peluncuran INVESTABILITY dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestiano Dardak, Direktur BEI Jeffrey Hendrik, Kepala OJK Kantor Regional 4 Jawa Timur Giri Tribroto, dan para Anggota Bursa serta berbagai pihak yang bekerja sama.

“Melalui Program Literasi yang dilakukan, diharapkan masyarakat Provinsi Jawa Timur lebih mengenal dan memanfaatkan pasar modal untuk meningkatkan kesejahteraan serta ketahanan ekonomi di daerahnya. Selain itu, edukasi ini juga bentuk komitmen BEI untuk memerangi investasi ilegal atau bodong, dan modus-modus penipuan investasi lainnya yang sangat marak terjadi belakangan ini,” ujar Direktur BEI Jeffrey Hendrik.

Untuk memperluas cakupan penyebaran informasi pasar modal kepada kalangan akademisi, pada kesempatan yang sama, secara serentak diresmikan pula 12 GI BEI baru di 6 kota di Jawa Timur Surabaya yaitu : GI BEI Universitas Muhammadiyah Surabaya, GI Edukasi BEI SMAK Frateran Surabaya, GI Syariah BEI GP Ansor Jatim, GI BEI PT Ulive Education Center Surabaya, GI BEI Politeknik Negeri Malang.

Juga GI BEI STAI An Najah Indonesia Sidoarjo, GI Edukasi BEI SMAN 1 Kutorejo Mojokerto, GI BEI Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, GI BEI Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Lamongan, GI BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan, GI BEI Universitas Muhammadiyah Lamongan dan GI BEI Fakultas Ekonomi Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi.

Pada saat bersamaan, diselenggarakan Workshop Go Public yang menghadirkan narasumber dari OJK, BEI, perusahaan sekuritas, dan perusahaan tercatat. Kegiatan ini diikuti oleh 75 perusahaan anggota HIPMI Surabaya dan KADIN Surabaya serta dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya Irvan Widyanto, Kepala OJK KR 4 Jawa Timur Giri Tribroto, Dirut BEI Iman Rachman, Ketua KADIN Surabaya M Ali Affandi dan Ketua HIPMI Surabaya Denny Yan Rustanto.

Selain pencanangan literasi dan inklusi pasar modal di Surabaya, pada Rabu (21/6), BEI turut melaksanakan pencanangan literasi dan inklusi pasar modal untuk 1.500 Muslimat NU Kota Malang. Acara ini bekerja sama dengan GI BEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai Anggota Bursa mitra, serta didukung oleh OJK.

Kegiatan ini akan dihadiri Wali Kota Malang Sutiaji, Dirut BEI Iman Rachman, Direktur BEI Jeffrey Hendrik, Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri, Rektor Unisma Prof Dr Maskuri Msi, Dekan FEB Unisma Nur Diana SE MSi dan Ketua PC Muslimat NU Kota Malang Nyai Hj Mutammimah Hasyim Muzadi.

Melalui program literasi dan inklusi pasar modal ini yang didukung oleh sinergi sekaligus kolaborasi antara berbagai pihak di Indonesia, khususnya Jawa Timur, BEI berharap masyarakat dapat lebih mengenal dan memanfaatkan pasar modal untuk meningkatkan kesejahteraan serta ketahanan ekonomi masyarakat.

Selain itu, program ini juga sebagai upaya dalam memberantas investasi ilegal serta berbagai modus penipuan investasi lainnya yang marak terjadi. “Kami berusaha untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menggencarkan program-progam edukasi ke masyarakat,” ujar Dirut BEI Iman Rachman. (ita)