Dhuta Pamungkas di Festival Kresnayana
PERISTIWA SENI BUDAYA

Dhuta Pamungkas di Festival Kresnayana

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur menggelar Festival Kresnayana di Candi Penataran Kabupaten Blitar, Sabtu (05/06) malam.

Dalam sambutan pembukaan, Kepala Disbudpar Jawa Timur, Sinarto mengatakan, lakon yang diangkat kali ini adalah Dhuta Pamungkas yang menceritakan perkawinan antara Raja Wisnuwardhana dengan Narayana Waninghyun, seperti yang tergambar di reliel Candi Jago dan Candi Penataran. Dhuta Pamungkas disutradara oleh Irwan Riyadi SSn.

“Kisah Raja Wisnuwardhana dengan Narayana Waninghyun ini menjadi dasar lakon dalam pertunjukan berjudul Dhuta Pamungkas,” katanya.

Sinarto berharap, festival ini menjadi pematik kegiatan pertilunjukan di tahun mendatang, dan Festival Kresnayana juga mampu menginspirasi kabupaten/kota untuk jadi bagian dalam Festival Kresnayana tahun depan.

Dikatakan Sinarto. selain dipandang sebagai cagar budaya nasional, candi akan lebih berkembang nilainya jika dimanfaatkan sebagai ruang untuk melaksanakan seni pertunjukan.

Seperti yang sering dilakukan di Candi Prambanan Jawa Tengah dengan pertunjukan Ramayana. Selain mengangkat nilai candi, juga mampu mendatangkan wisatawan. “Festival Kresnayana ini membuka peluang pada bidang pariwisata untuk mempromosikan daerah, kalau digelar rutin setiap tahunnya,” ungkapnya.

Festival Kresnayana adalah pagelaran sendratari kolosal yang menceritakan kisah Sri Kresna alias Narayana. Even budaya ini merupakan tahun ketiga pertunjukan, karena dimasa pandemi Covid 19 maka pagelarannya dipentaskan secara virtual.

Diceritakan sinopsis dari kisah ini ada pesan mendalam, edamaian adalah hakekat setiap perjalanan hidup manusia. Demikian dengan Pandawa, yang berusaha memilih jalan berdamai bersama Korawa dengan menobatkan Kresna sebagai duta terakhir.

Keputusan apapun dari Kurawa adalah takdir kepastian dalam kehidupan, meski harus berujung peperangan Bharatayuda merupakan perang suci sebagai pendharmaan abadi. (jnr)