Bank Jatim Fasilitasi UMKM ke Misi Dagang & Investasi
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Bank Jatim Fasilitasi UMKM ke Misi Dagang & Investasi

Pemprov Jawa Timur kembali menyelenggarakan Misi Dagang dan Investasi guna memperkuat potensi perdagangan antar provinsi. Kali ini dilaksanakan di Banten dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim memberikan dukungan penuh.

Salah satu bentuk support yang diberikan bankjatim adalah memfasilitasi 3 UMKM binaannya mengikuti Misi Dagang yang diadakan di Aston Serang Hotel & Convention Centre. Hadir Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, PJ Gubernur Banten Al Muktabar dan Direktur Utama bankjatim Busrul Iman.

Busrul Iman menjelaskan, UMKM telah menjadi salah satu penyokong Indonesia, khususnya Jawa Timur, dalam melewati berbagai fase perekonomian. Maka dari itu, bankjatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.

“Bukan hanya support di bidang pendanaan, bankjatim juga menghadirkan solusi bagi perkembangan UMKM di Jawa Timur baik pada sisi promosi maupun akses pasar. Karena itu, kami fasilitasi UMKM binaan bankjatim untuk ikut misi dagang di Banten ini,” paparnya, SEnin (11/09).

Selain itu, mengikutsertakan UMKM binaan bankjatim dalam kegiatan Misi Dagang merupakan bentuk dukungan nyata dari perseroan kepada UMKM agar bisa naik kelas dan dapat bersaing di pasar yang lebih luas. ”Kami berkomitmen akan terus melakukan berbagai upaya agar para UMKM ini dapat memperoleh wadah strategis untuk mengenalkan produk-produk mereka kepada potensial market,” tuturnya.

Adapun UMKM Binaan bankjatim yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan Misi Dagang di Banten yaitu Parama Art (produk handycraft dari Surabaya), Rotanku (produk handycraft dari Surabaya), dan Bawang Azura (produk makanan olahan bawang dari Nganjuk).

Selain memfasilitasi pemasaran, bankjatim juga mendorong semua UMKM binaannya untuk go digital agar semakin luas lagi jangkauan marketnya. ”Tidak hanya dalam pemasaran melalui e-commerce, namun dalam pembayaran kita juga membiasakan mereka dengan transaksi nontunai, seperti lewat QRIS,” katanya.

Misi Dagang dan Investasi di Banten ini telah berhasil mencatatkan komitmen transaksi sebesar Rp 340,4 miliar. Khofifah berharap Misi dagang dan Investasi di Banten ini semakin mempererat sinergitas antara Provinsi Jawa Timur bersama Provinsi Banten.

“Kegiatan seperti ini merupakan bagian dari penguatan partnership untuk meningkatkan hubungan produktivitas dan hubungan ekonomi dengan Banten. Selain itu, juga bisa meningkatkan strata UMKM menjadi UMKM yang kompatibel dan membuat marketnya bisa semakin luas,” tegasnya.

Khofifah juga memberikan apresiasi kepada bankjatim yang telah mempersembahkan seni pertunjukan wastra batik asli Tuban binaan bankjatim yang bernama Batik Dodot Iro. Menurut Khofifah, Batik Dodot Iro ini apabila dilihat secara sekilas memiliki bahan yang tebal dan cenderung keras. ”Namun, batik ini sebenarnya cocok juga apabila dipakai untuk blouse dan semi jas karena memiliki kandungan 100 persen katun,” paparnya.

Kemudian yang lebih membuat kagum lagi, pembatik Dodot Iro ini sebagian besar berasal dari kalangan anak muda. ”Ketika melukis batiknya pun, anak-anak muda itu mengalir begitu saja. Sepertinya sudah ada dalam imajinasi mereka, sehingga apabila ada yang pesan mereka langsung menggambarkan dan hasilnya langsung simetris,” tegas Khofifah. (ita)