PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tentang Pemanfaatan dan Pertukaran Data Kredit Usaha Rakyat (KUR) Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Secara Online.
Bertempat di Kantor Pusat bankjatim, perjanjian ditandatangani Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah bankjatim R. Arief Wicaksono dan Sekretaris Utama BP2MI Rinardi, Kamis (12/09).
Arief menjelaskan, ruang lingkup perjanjian meliputi pemanfaatan data PMI berupa data Calon PMI yang telah melakukan permohonan pengajuan KUR Penempatan PMI yang memenuhi persyaratan dalam database Sisko P2MI yang dimiliki BP2MI.
Kemudian pemanfaatan data hasil validasi permohonan KUR Penempatan PMI yang dimiliki bankjatim, pelaporan pelaksanaan KUR Penempatan PMI yang dimiliki BJTM yang terdiri dari executive summary dan data detail, serta penyediaan daftar P3MI yang telah bekerjasama dengan bankjatim untuk penempatan PMI oleh P3MI.
KUR Penempatan PMI merupakan pembiayaan yang khusus diberikan kepada calon PMI dan/atau calon pekerja magang di luar negeri yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan biaya penempatan ke negara tujuan penempatan.
”Kami dari bankjatim sangat support untuk pekerja migran. Sebab, wilayah Jawa Timur memiliki kantong-kantong yang luar biasa untuk penempatan PMI. Kami berharap semoga dengan kerja sama ini merupakan ikhtiar yang baik bagi kedua belah pihak demi kesejahteraan PMI. Sehingga ketika kita memberikan penyaluran KUR ke PMI itu sudah memiliki payung hukum yang jelas,” papar Arief.
Arief juga mengatakan, dengan KUR bankjatim ini, beban para PMI bisa lebih ringan karena mereka sudah tidak perlu lagi menjual harta benda atau pinjam ke rentenir untuk memenuhi kebutuhan.
”Kami berkomitmen akan terus mendorong supaya KUR PMI ini dapat diakselerasi dan dioptimalkan penyalurannya sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh khalayak yang lebih luas. Semua ini dilakukan demi menjaga pahlawan devisa Indonesia agar mendapatkan penghidupan yang lebih baik bagi dirinya dan keluarga,” ucapnya.
Rinardi juga menyampaikan, munculnya program KUR Penempatan PMI didasari semangat untuk mendukung peningkatan kesejahteraan ekonomi PMI dan keluarganya di Indonesia, serta berusaha mengurangi ketergantungan PMI pada pinjaman informal yang berisiko tinggi.
Pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan KUR sebagai opsi pembiayaan prioritas bagi rekan-rekan calon PMI yang membutuhkan pembiayaan murah dan tidak memberatkan.
”Kami sangat berterima kasih kepada bankjatim atas sinergitas yang telah terjalin ini. Semoga ke depannya kami dapat terus bekerja sama demi kesejahteraan ekonomi dan pertumbuhan devisa di Indonesia,” ungkapnya. (ita)