Sekitar 39 kilometer ke arah timur Kota Solo, Jawa Tengah, terdapat pusat pengembangan tanaman herbal. Tepatnya di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Iklim wilayah tersebut yang segar, karena berada di kaki Gunung Lawu, cocok bagi pengembangan minuman tradisional jamu.
Jamu sudah dikenal secara turun-temurun di Jawa sebagai suplemen kesehatan. Khasiat jamu, antara lain, bisa menyegarkan tubuh, menjaga imunitas, asam urat, meningkatkan nafsu makan, hingga kecantikan.
Di Tawangmangu tersebut terdapat Rumah Riset Jamu Hortus Medicus. Tempat tersebut dikelola oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Kementerian Kesehatan. Kawasan balai besar itu memiliki klinik saintifikasi, laboratorium, griya jamu, museum, ruang sinema, perpustakaan, serta rumah kaca adaptasi dan pelestarian tanaman.
Adanya program saintifikasi jamu membuat setiap produk herbal Tawangmangu bisa diuji keamanan, mutu, serta khasiatnya sampai layak untuk dikonsumsi. Kini ada sekitar 800 jenis tanaman herbal dibudidayakan di Tawangmangu, yang berkhasiat mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit.
Beberapa di antaranya telah terkenal khasiatnya, seperti sambiloto, pace, daun handeuleum, kunyit, seledri, dan daun jambu biji. Bahan-bahan tersebut dapat diolah menjadi berbagai jamu sesuai dengan kebutuhan.
Para pengunjung Hortus Medicus akan mendapat banyak informasi tentang sejarah jamu dan tradisi herbal Jawa. Keberadaan Rumah Riset Jamu inilah kemudian yang dikemas menjadi sebuah paket wisata.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kini melirik Tawangmangu sebagai salah satu tujuan pengembangan wisata kebugaran/ kesehatan atau wellness tourism. Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kemenparekraf Alexander Reyaan mengatakan, saat ini terdapat tiga destinasi wisata yang didengungkan sebagai destinasi wisata kesehatan.
“Sementara ini baru kami fokuskan pada Yogyakarta, Solo, dan Bali. Ketiga daerah ini punya kekhususan dalam potensi wellness yang berbeda-beda,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Kemenparekraf sejak beberapa tahun terakhir terus mengembangkan wisata kebugaran di tiga wilayah, agar bisa menjadi pemicu pengembangan wisata sejenis di destinasi-destinasi pariwisata lainnya. Mengingat potensi keanekaragaman hayati dan kontur alam Indonesia yang luar biasa, Menparekraf Sandiaga Uno menargetkan wisata kebugaran mulai 2023 sebagai kunci pemulihan ekonomi nasional dari sektor pariwisata.
Terlebih, pascapandemi Covid-19, turis domestik dan dunia semakin menyadari pentingnya kesehatan jiwa dan raga. Direktur Alexander Reyaan pun melanjutkan, masing-masing dari tiga destinasi wisata kesehatan tersebut memiliki keunikan tersendiri.
Untuk wilayah Solo saja, selain Hortus Medicus Trip (wisata herbal) di Tawangmangu, terdapat dua paket perjalanan lainnya yang ditawarkan kepada pelancong. Yakni, aromatic experience dan Lawu eco-wellness.
Beberapa kegiatan wisata dalam aromatic experience adalah menjelajahi kebun dan museum, workshop seputar aromatic, yoga, serta aromatic treatment. Salah satu lokasi untuk mengeksplorasi aromaterapi ada di Rumah Atsiri Indonesia di Jalan Watusambang, Plumbon, Tawangmangu.
Tempat ini sebenarnya merupakan hasil restorasi dari pabrik Citronella Indonesia Bulgaria. Rumah Atsiri Indonesia menarik karena memiliki berbagai jenis bunga yang cantik warna-warni. Di tempat ini, wisatawan dapat mengunjungi museum essential oil untuk mengenali sejarah minyak atsiri.
Sedangkan pada paket Lawu eco-wellness, salah satunya adalah menjelajahi Kebun Teh Kemuning, Kabupaten Karanganyar. Agrowisata kebun teh yang berada di lereng Gunung Lawu ini akan membuat para pelancong melupakan sejenak segala persoalan.
Berwisata ke sini juga memiliki makna historis mengingat tempat wisata ini telah ada sejak zaman kolonial Belanda. Kebun teh ini merupakan bagian dari perjanjian antara pemerintah kolonial dengan Kadipaten Mangkunagaran kala itu. Perusahaan NV Culture Masave Kemuning yang dipimpin oleh Johan dan Van Mendert Port merupakan pengelola Kebun Teh Kemuning dalam kurun masa 50 tahun.
Selain menikmati lanskap alam indah di kaki Gunung Lawu, wisatawan juga wajib mengunjungi Rumah Teh Ndoro Dongker sebagai paket wisata Solo pilihan. Di tempat ini, para pelancong bisa melihat dan belajar secara langsung mengenai proses pembuatan teh sejak awal hingga siap saji.
Di kawasan Rumah Teh Ndoro Dongker, selain menyesap secangkir teh hangat, Anda bisa berswafoto sepuasnya sebab latar area Pegunungan Lawu.
Pijat ala Keraton
Lantas bagaimana paket wisata kebugaran di Yogyakarta? Untuk Yogyakarta, destinasi wisata di sana menawarkan tiga pola perjalanan wisata kesehatan, yaitu heals the body, exploring jamu, dan Java spa treatment. Di sana disediakan konsultasi dan diskusi, pengobatan holistik, serta berlatih self healing dan meditasi.
Selanjutnya, exploring jamu mengajak wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Adapun kegiatan wisatanya adalah mempelajari herbal, belanja empon-empon di pasar, mengunjungi warung jamu legendaris, dan cupping minuman jamu.
Sementara itu, Java spa treatment di Sleman. Pada kategori ini, wisatawan akan diajak untuk mengenali dan mempraktikkan perawatan tubuh khas keraton. Tubuh para turis akan dimanjakan bak putri keraton dengan teknik pijatan dan produk essential oil maupun herbal tradisional Jawa.
Sementara, pola perjalanan wisata kebugaran yang disajikan di Pulau Dewata di antaranya adalah meet the traditions, healthy delicious tour, dan explore the industries.
Paket meet the traditions menawarkan kegiatan wisata, seperti menjelajahi pura, mengunjungi puri, dan belanja di pasar tradisional, serta mempelajari tradisi dan kesehatan di Ubud. Sedangkan, healthy delicious tour memiliki kegiatan kunjungan ke restoran makanan sehat dan kelas memasak di Ubud. Kemudian, explore the industries memungkinkan wisatawan untuk mengenali pembuatan anggur dan menjelajahi perkebunan kopi. Lokasi wisatanya di Gianyar dan Tabanan.
Selama ini, Bali sudah diperhitungkan sebagai destinasi wellness kelas dunia. Ada beberapa destinasi andalan di Bali lainnya yang cocok untuk kegiatan kebugaran sekaligus mengandung unsur kebudayaan, yaitu kawasan Karanganyar, Kintamani, Sanur, hingga Canggu.
KEK Sanur
Tidak cukup dengan itu. Pemerintah juga mengembangkan Sanur sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata dengan andalan paket medical dan wellnes tourism. KEK Sanur saat ini dalam tahap pembangunan yang direncanakan selesai pada akhir 2023.
KEK Kesehatan pertama di Indonesia itu rencananya akan mulai beroperasi pada awal 2024. KEK Sanur berada di areal seluas 41,26 hektare, dirancang untuk menghadirkan fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik, akomodasi hotel dan MICE, ethnomedicinal botanic garden, serta pusat komersial.
Area komersial tersebut, rencananya akan menggandeng UMKM untuk mengisi pusat perbelanjaan. Khusus untuk proyek rumah sakit dan klinik di KEK Sanur didesain sebagai fasilitas layanan kesehatan kelas dunia.
Rumah sakit itu akan dikelola oleh PT Pertamina Bina Medika IHC bekerja sama dengan Mayo Clinic, Amerika Serikat. Mayo Clinic merupakan salah satu rumah sakit terkemuka di dunia. (indonesia.go.id)