Dua Bendungan untuk Atasi Banjir Jakarta
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Dua Bendungan untuk Atasi Banjir Jakarta

Pekan lalu, Presiden Joko Widodo mengunjungi pembangunan dua bendungan di Jawa Barat. Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi bakal mengatasi persoalan banjir di Jakarta.

Bendungan Sukamahi terletak di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Pembangunan bendungan di wilayah hulu Sungai Cisukabirus ini merupakan bagian dari upaya pengendalian banjir di Jakarta. “Ini salah satu upaya mengantisipasi banjir di Jakarta yang dikerjakan di hulu,” kata Presiden pekan lalu di lokasi peninjauan.

Bendungan ini difungsikan untuk menahan debit air dan mengurangi potensi banjir saat musim hujan khususnya di Jakarta karena Bendungan Sukamahi dan satu bendungan lainnya (Ciawi) diperkirakan akan mampu mengurangi potensi banjir di hulu Ciliwung hingga 30 persen.

Berdasarkan informasi yang diterima, pembangunan konstruksi Bendungan Sukamahi telah mencapai 15 persen dari keseluruhan. Sementara untuk pembebasan lahan akan sepenuhnya diselesaikan pada bulan Januari 2019. Bendungan tersebut ditargetkan untuk diselesaikan pada 2019 mendatang. “Saya kira perkembangannya ini baik,” ucap Presiden.

Selepas meninjau Bendungan Sukamahi, Jokowi melakukan peninjauan pembangunan Bendungan Ciawi yang kurang lebih berjarak 4,5 kilometer dari Bendungan Sukamahi.

Di lokasi ini, Kepala Negara memastikan bahwa persoalan pembebasan lahan untuk pembangunan dapat diselesaikan segera. Seperti Bendungan Sukamahi, pembangunan Bendungan Ciawi juga ditargetkan selesai 2019 mendatang.

“Tadi disampaikan oleh Dirjen (Sumber Daya Air) bahwa Januari (2019) ini sebagian akan terselesaikan. Tinggal pembayaran sehingga progress untuk perkembangan konstruksi itu akan terus berjalan. Saya kira enggak ada keluhan atau informasi kepada saya mengenai kesulitan-kesulitan yang ada di lapangan,” ujarnya.

Kedua bendungan tersebut merupakan bagian dari pembangunan 49 bendungan baru di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Keduanya secara khusus dibangun sebagai upaya pengendalian banjir di ibu kota.

Untuk diketahui, Bendungan Ciawi memiliki volume tampung sebesar 6,45 juta kubik air atau bisa menahan debit air 365 meter kubik per detik. Sementara Bendungan Sukamahi memiliki volume tampung sebesar 1,68 juta meter kubik atau menahan debit air 56 meter kubik per detik.

Nantinya dua bendungan ini akan memperlambat arus air menuju Jakarta. Air akan terlebih dahulu ditampung di kedua bendungan itu untuk kemudian dialirkan ke Bendungan Katulampa. Aliran dari Katulampa inilah dilakukan pengaturan pengaliran air secara bertahap ke Jakarta.

Selain melakukan pencegahan banjir di sisi hulu, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga melakukan upaya pencegahan dari sisi hilir dengan mengerjakan normalisasi Sungai Ciliwung dan lainnya. Normalisasi sungai mendesak dilakukan karena lebar sungai yang semakin menyempit.

“Di hilirnya (dilakukan dengan upaya) memperlebar Ciliwung, (membangun) sodetan Ciliwung ke BKT (banjir kanal timur), kemudian yang dilakukan Pak Gubernur sekarang membuat sumur-sumur besar resapan, dan drainase-drainase dibersihkan. Saya kira kalau itu berjalan semuanya insyaallah akan mengurangi banyak (potensi banjir),” tuturnya.

Saat melakukan peninjauan, Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. (sak)