Fasilitas Produksi Gas di Kutai Diresmikan
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Fasilitas Produksi Gas di Kutai Diresmikan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, meresmikan fasilitas produksi gas lapangan Jangkrik di area Fasilitas Penerimaan Darat (Onshore Receiving Facility/ORF) milik Eni Muara Bakau, di Kelurahan Handil Baru, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Menteri Jonan menyampaikan apresiasi atas pencapaian yang diraih Eni sebagai operator Blok Eni Muara Bakau. Selain produksi yang lebih cepat dari perkiraan, kapasitas produksinya juga melebihi dari target awal.

“Selamat kepada Eni. Menurut saya, setelah Blok Cepu yang dikelola oleh Exxon, Muara Bakau yang dikelola Eni luar biasa. Gas in lebih cepat kira-kira 6 bulan dari yang direncanakan. Dari 4 tahun jadi 3,5 tahun. Ini hematnya besar sekali. Saya apresiasi kepada manajemen Eni. Selamat,” ungkap Menteri Jonan, Selasa (31/10).

Rencana kapasitas produksi yang ditargetkan dari blok ini 450 ribu kaki kubik per hari (mmscfd), dan saat ini telah mencapai lebih dari 600 juta mmscfd atau setara dengan 100,000 barel setara minyak per hari (boed). Keberhasilan proyek ini sangat signifikan menambah pasokan gas dalam negeri dan memenuhi target lifting gas bumi pada tahun 2017.

Menurut Menteri ESDM, produksi yang ditargetkan dari blok ini adalah sebesar 450 ribu kaki kubik per hari atau mmscfd, ini setara dengan 75 ribu barel minyak per hari, sekarang produksinya di atas 600 ribu mmscfd. Produksinya menambah kira-kira 100 ribu barel minyak per hari.

“Itu banyak sekali. Kalau kalau di total produksi minyak dan gas Indonesia setara minyak, itu sekitar 2 juta barel setara minyak per hari. 800 ribu minyak dan 1,2 juta gas. Sekarang operasi FPU Jangkrik menambah 100 ribu barel per hari, tambahnya 5 persen, ini sulit sekali,” imbuh Jonan.

Sementara Managing Director Eni Muara Bakau Fabrizio Trilli mengungkapkan kegembiraannya atas capaian yang diraih. Dirinya mengungkapkan bahwa capaian ini adalah hasil kerja sama yang baik antara Eni dengan pemerintah.

“Ini lebih dari membanggakan. Ini sebuah kehormatan. Ini contoh bagaimana kerja sama yang baik dalam mewujudkan kepercayaan dari seluruh stakeholder serta masyarakat Indonesia. Blok Jangkrik menjadi milestone, karena merupakan proyek gas laut dalam pertama di Indonesia. Orang-orang di FPU Jangkrik adalah orang-orang hebat,” terang Fabrizio. Saat ini Eni Indonesia mempekerjakan 400 orang pegawai, hanya 20 diantaranya pegawai asing.

Usai melakukan penekanan tombol secara simbolis sebagai tanda beroperasinya fasilitas produksi gas lapangan Jangkrik, Menteri Jonan melakukan teleconference dengan pegawai Eni yang berada di Floating Production Unit (FPU) Jangkrik.

Menteri ESDM pun menanyakan besaran produksi gas hari ini kepada para pegawai Eni. “Produksinya hari ini berapa?” tanya Menteri Jonan. Para pegawai menjawab 605 hingga 607 (ribu kaki kubik per hari atau mmscfd).

“Saya atas nama Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih dan mengucapkan selamat bekerja kepada rekan-rekan yang berada di FPU Jangkrik. Saya sudah sekali kesana, kalau dikasih kesempatan, saya mau ke sana lagi. Sekali lagi selamat. Tetap mengutamakan keselamatan kerja. Itu penting sekali, sehingga kita bisa mencapai zero accident di industri hulu migas,” pungkas Jonan.

Hadir dalam acara peresmian ini antara lain Duta Besar Italia untuk Indonesia, Direktur Utama PT PGN serta Asisten II Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. (ist)