Calon presiden (capres) 2024 Ganjar Pranowo mendapat dukungan dari ulama karismatik Banten KH Ahmad Muhtadi Dimyathi. Dukungan itu disampaikan saat Ganjar bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotul Ulum, Kampung Cidahu, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (13/11).
Ganjar tiba di ponpes pada pukul 17.40 WIB dan langsung bertemu dengan Abuya Muhtadi. Ganjar yang didampingi Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah diterima secara khusus di sebuah ruangan.
Saat datang, Abuya menunjuk tempat untuk diduduki Ganjar sambil tersenyum. Ternyata itu tempat yang sama ketika Jokowi datang menjelang Pemilu 2019. ”Dulu Pak Jokowi juga duduk di situ. Iya, Pak Presiden duduknya di situ,” kata Abuya.
Setelah sekitar 20 menit, keduanya kemudian keluar dari ruang tamu untuk salat Magrib berjemaah. Abuya yang menjadi imam sekaligus memimpin doa setelah salat. Selanjutnya, Ganjar pamit pulang. ”Iya, ini silaturahmi. Abuya Muhtadi mendoakan dan beliau insya Allah memberikan dukungan dengan seluruh jaringan thoriqoh-nya,” ujar Ganjar.
Dukungan tersebut membuat Ganjar terharu dan bangga karena Abuya Muhtadi merupakan ulama karismatik, putra KH Dimyati Al-Bantani, yang juga guru Abuya Uci Turtusi. ”Tentu kami terharu, bangga, bisa mendapatkan dukungan dari ulama yang karismatik dan sangat dihormati seperti beliau,” ungkapnya.
Kedatangan Ganjar ke Pandeglang kali ini juga bertujuan menyampaikan salam dari KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) untuk Abuya Muhtadi. Sebelumnya, Ganjar memang sowan ke kediaman Gus Mus di Ponpes Raudlatut Thalibin di Rembang, Jawa Tengah. ”Kami tadi ke Gus Mus, bicara sama beliau, lalu pamit mau ke Banten, ke Abuya Muhtadi. ’Oh, salam ya’. Ternyata beliau juga sangat dekat begitu,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Abuya Muhtadi memberikan nasihat kepada Ganjar tentang situasi politik tanah air saat ini. ”Jadi ya, terima kasih. Saya tadi juga mendapatkan nasihat-nasihat dari orang tua tentang kebaikan dan kesabaran,” tuturnya.
Mantan gubernur Jawa Tengah dua periode itu mengungkapkan, Abuya juga mengamati situasi dan kondisi politik menjelang Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024. ”Semua merasakan bahwa kondisi ini perlu disikapi dengan ketenangan, jangan sampai menimbulkan perpecahan. Itu nasihat beliau,” kata Ganjar.
Dia mengamini bahwa semua pihak harus bisa menahan diri dan saling mengingatkan. ”Makanya, saya sampaikan tadi bahwa semua harus sabar, dijalani sampai saling mengingatkan. Kalau orang Jawa bilang dalam kondisi seperti ini harus eling lan waspada (ingat dan mawas diri),” tandasnya. (gp)