Imbau di Tol Maksimal 100 KM/Jam
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Imbau di Tol Maksimal 100 KM/Jam

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2018/2019, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah mengatur berbagai langkah penanganan.

Salah satunya dengan imbauan batas kecepatan maksimal demi keselamatan berkendara. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat konferensi pers di Kantor Jasa Marga Gerbang Tol Cikarang Utama, Jumat (21/12).

“Terhubungnya jalan tol Jakarta-Surabaya memunculkan isu baru bagi masyarakat yaitu terkait keselamatan. Oleh karenanya, saya ingin mengimbau kepada pemudik untuk mengatur kecepatan maksimal 100 km/jam,” kata Menhub.

“Kecepatan berkendara 100 km/jam maksimal itu akan menjadi batas kesepakatan kita. Mengurangi kecepatan artinya kita sadar dalam keselamatan berkendara,” imbuhnya.

Penetapan batas kecepatan ini juga akan didukung penuh oleh Polri, Menhub mengungkapkan bahwa telah disiapkan alat yang digunakan untuk mengawasi kecepatan berkendara.

“Untuk isu keselamatan ini kita akan kerja sama dengan Kakorlantas, Polisi untuk handle agar kecepatan itu pada batas 100 km/jam maksimal. Sudah ada alat-alat untuk mengontrol kecepatan pemudik seperti speed gun,” sebut Menhub.

“Jadi kalau pengemudi berkendara lebih dari 100 km/jam akan tertangkap kamera dan diberikan tilang atau punishment yang lain karena berkeselamatan itu penting sekali.”

Pada kesempatan itu, Menhub optimis Tol Jakarta-Cikampek pada Natal dan Tahun Baru 2018/2019 relatif lancar. Hal ini terjadi karena untuk sementara belum dilanjutkan kembali proyek pembangunan yang sedang berlangsung di Tol Jakarta-Cikampek.

“Kita perkirakan puncak kemacetan itu Sabtu, (22/12), namun kita selalu mengatur kemacetan dengan baik. Bahkan laporan dari Dirut Jasa Marga Desi Arryani pada beberapa tempat lancar sekali. Pertumbuhannya sampai 30 persen,” jelasnya.

“Perkiraan pengguna ruas jalan tol dengan jarak yang panjang, preferensi orang untuk menggunakan jalan tersebut akan meningkat kira-kira 15 persen. Saat ini, kita sepakat fokus pada antisipasi keselamatan bukan kemacetan,” kata Menhub.

Pada kesempatan yang sama, Kakorlantas Refdi Andri mengungkapkan bahwa prediksi puncak arus lalu lintas pada ruas Tol Jakarta-Cikampek besok disebabkan karyawan yang masih bekerja.

“Kesiapan sarana dan prasarana juga rest area sudah sangat baik. Kepolisian beserta Kemenhub sudah sangat siap menghadapi pengamanan jalan tol antara tgl 21 Desember sampai 1 januari. Kebijakan yang disepakati bersama khususnya 3 proyek (tol elevated, kereta cepat, MRT) di Cikampek berhenti sementara dan adanya pembatasan kendaraan barang,” imbuhnya.

Guna mendukung keselamatan berkendara, Menhub juga terus menggalakkan aspek keselamatan pada bus pariwisata. Seperti pada saat ini, lanjut Menhub, telah dilakukan rampcheck mencapai 70 persen. “Nantinya, apabila ditemukan bus yang tidak tertera stiker kelaikan maka tidak akan diperkenankan untuk beroperasi,” ujarnya.

Untuk mendukung kelancaran para pemudik, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi pada kesempatan ini juga menyampaikan bahwa telah melakukan launching Buku Kuliner untuk mempromosikan keunggulan dan kekhasan kuliner setiap kota. “Buku ini sudah dicetak sementara 1.000 buku dan akan dibagikan secara gratis pada semua pintu tol,” ujar Budi. (sak)