Inflasi Nasional Sepanjang 2019 2,72%
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Inflasi Nasional Sepanjang 2019 2,72%

Badan Pusat Statistik (BPS) pusat merilis bahwa inflasi nasional sepanjang 2019 2,72 persen, lebih rendah dari target yang dipatok oleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI) 3,5 persen plus minus satu persen.

Inflasi sepanjang Januari-Desember 2019 nasional tersebut terendah selama 10 tahun. Kepala BPS pusat, Suhariyanto mengatakan, inflasi tersebut bahkan tercatat paling rendah selama 10 tahun terakhir.

Sebab, pada 1999, dikatakannya inflasi saat itu hanya sebesar 2,13 persen sedangkan pada 2009 2,78 persen.

“Kalau kembali menengok di tahun-tahun yang mendekati inflasi ini pada dikisaran 2009 sebesar 2,78 persen. Tahun 1999 itu sebesar 2,13 persen. Jadi iinflasi ni selama 10 tahun terakhir yang pertama di bawah 3 persen,” ujar Kepala BPS pusat Suhariyanto, saat konferensi pers melalui video teleconference dengan BPS Jawa Timur, Kamis (2/1).

Dijelaskannya, bahwa rendahnya capaian inflasi tersebut disebabkan mampunya pemerintah dalam menjaga stabilitas komponen inflasi, khususnya inflasi harga-harga yang diatur oleh pemerintah atau administered prices.

Dicontohkannya, pada 2019, harga-harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi 0,51 persen, sedangkan pada 2018 sebesar 3,36 persen. Sementara itu, untuk inflasi inti pada 2019 sebesar 3,02 persen, sedangkan 2018 sebesar 3,07 persen.

Sementara untuk harga-harga bergejolak atau volatile price, dikatakannya memang masih lebih tinggi pada 2019, karena tercatat inflasi sebesar 4,3 persen. Sementara itu, pada 2018, harga-harga bergejolak hanya sebesar 3,39 persen.

“Pada 2019 memang harga-harga terkendali, administerrd price tidak menyumbang banyak, karena tidak ada kebijakan yang berpengaruh banyak dibanding kebijakan 2018,” pungkasnya. (jnr)