Jateng Percontohan Baznas Indonesia
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Jateng Percontohan Baznas Indonesia

Gubernur Ganjar Pranowo menyerahkan zakatnya melalui Badan Amil Zakat Nasional Jawa Tengah, Selasa (26/04). Penyerahan dilakukan serentak diikuti oleh para kepala daerah dan instansi pemerintahan lain se-Jawa Tengah.

Gerakan Cinta Zakat itu kembali digelorakan Gubernur Ganjar, sekaligus mengedukasi masyarakat jika zakat bisa disalurkan melalui Baznas. Secara khusus, Ketua Baznas RI Noor Achmad, datang untuk menyaksikan pelaksanaan acara.

“Saya harus datang ke Jawa Tengah karena apresiasi apa yang dilakukan Pak Gubernur tentang zakat, dalam catatan kami Bapak Gubernur ini orang yang paling punya perhatian terhadap Baznas. Tentu saja dari apa yang dilakukan oleh beliau dan Kiai Darodji,” ucap Noor Achmad.

Dikatakan, Jateng menjadi provinsi dengan perolehan zakat, infaq dan sodakoh terbesar di Indonesia. Inisiasi yang dilakukan Ganjar dalam menggandeng Baznas, selalu dijadikan cerita di manapun berada.

“Saya blak-blakan, kalau keliling Indonesia selalu berikan contoh tentang Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Gubernur Jawa Tengah luar biasa selalu mendorong zakat, hubungan antara Baznas dengan provinsi, mendorong hubungan antara Baznas dengan kabupaten/ kota,” ungkap Noor Achmad.

Di bawah kepemimpinan Ganjar, imbuhnya, potensi ZIS di Jateng akan bisa dimaksimalkan. Apalagi, laporan pada 2021 perolehan Zakat di Jateng mencapai Rp57,4 miliar.

Noor Achmad optimistis target Jawa Tengah untuk mencapai perolehan zakat 2022 yang potensinya Rp76 miliar, bisa tercapai.

“Insyaallah bisa diraih karena gubernurnya Pak Ganjar, dan insyaallah jadi percontohan nasional. Ini patut jadi contoh bupati wali kota se-Jateng, insyaallah manfaatnya sangat besar sekali,” katanya.

Gubernur Ganjar Pranowo ditemui seusai menyerahkan zakat, mengaku senang bisa menggelar secara serentak kegiatan tersebut. Ganjar berharap masyarakat bisa menyalurkan zakatnya melalui Baznas.

“Saya mengajak kepada warga Jawa Tengah, instansi di Jawa Tengah, pengusaha, yuk kita tunaikan zakat lewat Baznas,” ucap Ganjar.

Jika seluruh ZIS bisa dikonsolidasikan melalui Baznas, Ganjar yakin perolehan akan meningkat. Di sisi lain, makin banyak yang akan menerima manfaatnya.

Melalui Baznas, lanjut Ganjar, penyaluran zakat bisa lebih merata dan transparan. Mulai renovasi pondok pesantren, rumah ibadah. Kemudian bisyaroh untuk guru agama dan honorer. Selain itu, juga bisa dimanfaatkan untuk membantu korban bencana dan hingga UMKM.

“Kita bisa memberikan bantuan banyak sekali ya kepada mereka yang memang membutuhkan. Sehingga, nantinya manfaat dari dari zakat ini bisa cukup banyak, dan tidak hanya zakat saja tapi termasuk infaq sodakoh. Jadi ZIS ini kita dorong dan wujud dari Gerakan Cinta Zakat inilah saya pengin ini kita tradisikan,” tandas Ganjar.

Dalam acara tersebut juga diserahkan bantuan dari Baznas secara simbolis yakni Bantuan RTLH sebanyak 43 unit sebesar Rp695 juta diterima Dinas Perakim, Bantuan Jambanisasi sebanyak 37 unit di Desa Dampingan sebesar Rp111 juta diterima Biro Umum, Bantuan Kegiatan Mudik Gratis sebesar Rp50,2 juta diterima Biro Kesra, dan Bantuan Penyandang Disabilitas kepada seorang Guru Madrasah di Salatiga, sebesar Rp10 juta. (hms)