Laba Holding Perkebunan Tumbuh 214%
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Laba Holding Perkebunan Tumbuh 214%

Holding Perkebunan Nusantara – PTPN III (Persero) sukses melakukan turn around dengan mencatatkan laba bersih konsolidasi per Oktober 2017 sebesar Rp 921 miliar atau tumbuh 214% dibandingkan periode yang sama pada 2016 yang masih merugi Rp 806 miliar. Peningkatan kinerja karena sejumlah faktor seperti perubahan budaya kerja, peningkatan penjualan, produktivitas tanaman, efisiensi untuk menekan harga pokok, serta kenaikan harga komoditas.

Dirut PTPN III Holding Perkebunan Nusantara Dasuki Amsir dalam acara release di Jakarta, mengatakan holding Perkebunan Nusantara PTPN III juga mampu mencatatkan kenaikan penjualan menjadi sebesar Rp 28,2 triliun atau tumbuh 4,89 % dibanding periode yang sama pada 2016 sebesar Rp 26,9 triliun di tengah kenaikan harga komoditas.

Kenaikan penjualan, lanjut Dasuki, ditopang oleh peningkatan produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) kebun sendiri sebesar 12,06%, Crude Palm Oil (CPO) kebun sendiri sebesar 8,50%, dan Kernel kebun sendiri sebesar 3,57% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Dia menambahkan dari sisi perbaikan operasional manajemen juga mampu mencatatkan net operating cash flow senilai Rp 1,6 triliun atau meningkat sebesar 31,84% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2016 sebesar Rp 1,2 triliun.

Sementara itu, margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perusahaan yang menjadi faktor fundamental kinerja keuangan semakin membaik dan sehat. “Per Oktober 2017, EBITDA Perseroan meningkat 15,55% menjadi sebesar Rp 6,2 triliun dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar Rp 5,4 triliun,“ tegasnya.

Dasuki menegaskan peningkatan kinerja yang mengesankan ini menunjukkan bahwa program corporate turnaround sudah berjalan sesuai jalur. Perusahaan juga telah berhasil melakukan efisiensi di semua lini operasional. Misalnya, melalui penggunaan e-procurement sampai dengan Oktober 2017, perusahaan berhasil melakukan efisiensi 6,42%.

Program Restrukturisasi Keuangan yang bertujuan meningkatkan kinerja & repayment capacity juga telah membantu menumbuhkan kinerja keuangan di semua PTPN. Beberapa PTPN yang tadinya mengalami kerugian, tambah dia, kini mengalami perbaikan kinerja keuangan yang ditunjukkan dari menurunnya kerugian dibandingkan periode yang sama di tahun 2016. Misalnya, PTPN I dari semula kerugian Rp 105 miliar pada 2016 menjadi Rp 45 miliar pada 2017. (sak)