Maraknya aksi pwerusuh yang disebut gangster dan tawuran antar remaja atau pelajar yang terjadi belakangan ini di Surabaya menimbulkan keprihatinan sejumlah pihak, termasuk Pemuda Putera Surabaya (Pusura), ormas tertua di kota Pahlawan ini.
Menurut Ketua Umum Pemuda Pusura Hoslih Abdullah, kenakalan para remaja itu perlu menjadi perhatian bersama termasuk dibutuhkan penanganan serius Pemkot Surabaya secara berkelanjutan.
Selain itu, TNI-Polri juga harus melakukan tindakan tegas. “Aksi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, kalau memang berkaitan dengan hukum ya harus dilakukan tindakan tegas,” katanya, Kamis (08/12).
Kemudian, pemkot melalui dinas pendidikan punya tanggung jawab untuk mengawasi para siswa. Harus lebih intens menggelar pertemuan bersama sekolah-sekolah dan melibatkan para wali murid,” ujar Cak Dullah, panggilan akrabnya.
Dikatakan bahwa para orang tua atau wali murid, harus lebih aktif memantau anak-anaknya. Sebab, tambahnya, keluarga merupakan kunci utama untuk mendidik seorang anak, sehingga aktivitas dan pergaulannya bisa terkontrol khususnya jika berada di luar jam sekolah.
“Para orang tua juga harus berperan aktif mengontrol aktivitas anak-anaknya. Diharapkan, anak-anak bisa terkontrol pergaulannya di luar jam sekolah. Ini Surabaya. Harus dijaga bersama. Namun untuk mengentaskan masalah ini (perusuh dan tawuran) perlu dicarikan solusi yang konkrit dan berkelanjutan,” tandas Cak Dullah yang juga Ketua Umum KONI Surabaya ini. (ita)