Pemkot Surabaya terus menggerakkan secara masif program Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW. Program yang telah berjalan selama setahun ini, bertujuan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan kreativitas anak-anak di Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, program Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW hingga kini masih terus berjalan di ratusan Balai RW. Menurutnya, Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW adalah rangkaian dari adanya program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di Surabaya.
“Jadi orang tua hebatnya mengajari anak-anak-nya, disamping itu, ditindaklanjuti oleh Sinau dan Ngaji Bareng. Sebenarnya ini rangkaian, tidak bisa diputuskan,” kata Eri Cahyadi, Selasa, (03/09).
Eri mengungkapkan, semua program Sinau dan Ngaji Bareng telah sukses berjalan beriringan dengan program SOTH. Menurutnya, program ini tidak bisa berjalan baik hingga saat ini tanpa adanya peran dari Tim Penggerak (TP) PKK dan Kader Surabaya Hebat (KSH) di Kota Surabaya.
“Alhamdulillah, semua sudah berjalan dan matur nuwun (terima kasih) kepada PKK dan KSH yang luar biasa. Sekali lagi, Kota Surabaya ini dibangun dengan kebersamaan dan sinergi yang luar biasa hingga hari ini, Surabaya bisa diubah dengan kebahagiaan-kebahagiaan itu,” ujarnya.
Di samping itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan, program Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW saat ini telah berjalan di 238 titik Balai RW se-Surabaya. Jumlahnya terus mengalami peningkatan sejak diresmikan oleh Wali Kota Eri Cahyadi pada 2 September 2023, yang saat itu hanya ada di 220 titik Balai RW.
Rencananya, Yusuf menyebutkan, di tahun ini Dispendik Surabaya akan menambah program ini di beberapa Balai RW lainnya di Kota Surabaya. “Kemarin yang saya ingat ada tambahan di Lakarsantri. Bahkan, sekarang di hampir semua kelurahan juga sudah ada (Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW),” sebut Yusuf.
Selain menambah program ini di Balai RW lainnya, Yusuf mengungkapkan, Dispendik Surabaya juga akan melakukan penambahan sumber daya manusia (SDM) tenaga pengajar sebagai penunjang program ini. Yusuf berencana akan menggandeng lebih banyak lagi pemuda Karang Taruna hingga mahasiswa ke dalam program tersebut.
“Jadi, nanti Balai RW ini sesuai dengan harapan Pak Wali (Eri Cahyadi), dengan peningkatan ini anak-anak tidak diajarkan soal akademis saja, akan tetapi juga talentanya. Misal, ada dari Karang Taruna yang bisa bermain gitar, nah itu mereka bisa mengajari adik-adiknya,” ungkapnya.
Yusuf berharap, agar program ini berjalan secara berkelanjutan, diperlukan adanya kolaborasi dan konsistensi antara kelurahan, kecamatan, KSH, RT, RW, dan seluruh masyarakat. “Mudah-mudahan ini (terjaga) konsistensinya ya, kami juga mohon bantuan Pak Lurah, Pak Camat, Pak RT, dan Pak RW, untuk saling support memotivasi anak-anak agar mau datang ke Balai RW,” pungkasnya.
Diketahui, program ini merupakan bagian dari upaya pemkot dalam mewujudkan Surabaya menjadi Kota Layak Anak (KLA) Dunia, yaitu dengan memberikan ruang aman bagi anak-anak agar lebih produktif dan kreatif. Di dalam program ini, pemkot melibatkan ribuan tenaga pengajar yang terdiri dari pemuka agama, mahasiswa, hingga guru. (ita)