Stasiun Kereta Api Bersolek
JALAN-JALAN PERISTIWA

Stasiun Kereta Api Bersolek

Proyek beautifikasi Stasiun Yogyakarta, Klaten, dan Lempuyangan dilakukan dengan meningkatkan kualitas ruang dan visual pada bangunan yang ditetapkan sebagai cagar budaya.

Lokomotif kereta api (KA) beserta rangkaian gerbongnya kini semakin menjadi favorit masyarakat bepergian. Begitu pula bagi para pelaju yang memanfaatkan KA listrik (KRL) untuk aktivitas harian.

Setiap musim liburan anak sekolah maupun hari raya, tiket KA kerap ludes dibeli masyarakat sebulan atau bahkan dua bulan sebelumya.

Sebagai gambaran, PT Kereta Api Indonesia mencatatkan kenaikan jumlah penumpang selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) sebesar 27 persen dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebanyak 2.751.598 penumpang.

Selama masa Nataru, tepatnya 21 Desember 2023 sampai 7 Januari 2024, KAI melayani 3.505.787 penumpang atau rata-rata 194.766 penumpang per hari.

Arus penumpang KA memang bertumpu di Pulau Jawa. Tentunya tuntutan kualitas pelayanan dan kenyamanan di stasiun menjadi tujuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) maupun KAI sebagai operator moda kereta api.

Sebagai upaya meningkatkan pelayanan dan memperlancar arus penumpang kereta api (KA) di Jawa, pada tahun ini Kemenhub merealisasikan program mempercantik dan memperindah (beautifikasi) beberapa stasiun di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Barat.

Pada Februari 2024, Kemenhub dan KAI mulai merenovasi Stasiun Tugu Yogyakarta. Sejak Kamis, 15 Februari 2024, pihak Daerah Operasi (Daop) 6 telah menyesuaikan alur penumpang KA di Stasiun Yogyakarta, khususnya di pintu timur yang diakses melalui Jl Pangeran Mangkubumi.

Salah satu penyesuaian utama adalah pemindahan area boarding gate manual dan pencetakan tiket ke area samping dengan memanfaatkan pintu keluar darurat. Selain itu, sementara waktu, face recognition boarding gate di pintu timur juga dihilangkan karena keterbatasan area.

Untuk memudahkan proses boarding, penumpang diimbau untuk mengakses pintu selatan yang terletak di Jl Pasar Kembang.

Di samping penyesuaian alur penumpang, Daop 6 juga melakukan penyesuaian terhadap area drop zone timur, yang hanya dapat digunakan untuk kendaraan kecil seperti sepeda motor dan mobil kecil.

Kendaraan besar dapat menggunakan akses masuk pintu selatan. Proses renovasi diperkirakan akan memakan waktu sekitar lima bulan dan ditargetkan selesai pada Juni 2024.

Desember 2023, Daop 5 KAI juga meresmikan sarana skybridge, lounge Serayu, customer service counter, dan ruang rapat Serayu sebagai fasilitas layanan penumpang terbaru di Stasiun Purwokerto, Jawa Tengah.

Bangunan skybridge menjadi akses penghubung antara bangunan loket dan layanan pelanggan baru atau Customer Service Counter dengan ruang tunggu zona 2 berupa bangunan kaca. Skybridge ini memiliki panjang 36 meter (m), lebar 6 m, dan dapat menampung sekitar 100 orang.

Terdapat fasilitas lift sebagai akses penumpang disabilitas dan eskalator yang menghubungkan lantai 2 dan lantai 1 ruang tunggu zona 2 bangunan kaca.

Selanjutnya, Kemenhub juga membenahi dua stasiun kereta api bersejarah peninggalan zaman kolonial Belanda, yakni Stasiun Klaten di Jawa Tengah dan Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta. Hal ini dikatakan Menhub Budi Karya Sumadi, ketika meninjau kondisi eksisting bangunan dan kawasan kedua stasiun tersebut, Senin (11/03).

“Selain melestarikan bangunan stasiun, beautifikasi juga dilakukan untuk mengedepankan kenyamanan pelanggan. Ruang tunggu serta sirkulasi naik dan turun penumpang akan dioptimalkan,” ujar Menhub.

Proyek beautifikasi Stasiun Yogyakarta,Klaten, dan Lempuyangan dilakukan dengan meningkatkan kualitas ruang dan visual pada bangunan yang ditetapkan sebagai cagar budaya, serta mempertahankan, memodifikasi, juga membongkar bangunan yang dirasa perlu.

Stasiun Klaten sendiri merupakan bagian dari jalur kereta api pertama di Indonesia yang diresmikan pada 9 Juli 1871 dan juga stasiun pertama yang dibangun di antara Solo-Yogyakarta.

Kini, dalam satu bulan, jumlah rata-rata penumpang kereta jarak jauh Stasiun Klaten berjumlah 21.910 orang berangkat dan 21.109 orang datang. Sedangkan jumlah rata-rata penumpang kereta api commuter Yogyakarta-Solo sebanyak 32.094 orang per bulan.

Sedangkan Stasiun Lempuyangan merupakan salah satu stasiun tua yang ada di Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan atau yang awalnya bermana Stasiun Djokdja diresmikan pada 2 Maret 1872 oleh NISM (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschaappij) yaitu instansi milik pemerintah kolonial Belanda yang bergerak pada bidang transportasi kereta api.

Stasiun Lempuyangan merupakan stasiun pertama yang dibangun di wilayah Yogyakarta, kemudian disusul Stasiun Tugu Yogyakarta.

Saat ini dalam satu bulan Stasiun Lempuyangan rata-rata melayani penumpang kereta jarak jauh sebanyak 106.748 orang berangkat dan 106.383 orang datang. Sedangkan jumlah rata-rata penumpang kereta api commuter sebanyak 64.210 orang per bulan.

Program beautifikasi tersebut merupakan upaya dari Kemenhub untuk meningkatkan kualitas pelayanan moda kereta api seiring dengan integrasi dengan moda angkutan lainnya. Melalui efisiensi layanan, penambahan jalur baru, optimalisasi aset, dan digitalisasi memperlancar pergerakan penumpang dan barang. (indonesia.go.id)