Suramadu Gratis Jangan Dipolitisir
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Suramadu Gratis Jangan Dipolitisir

Presiden Jokowi resmi menggratiskan semua kendaraan yang melintas di jalan tol Suramadu. Namun dibalik itu, perjuangan panjang seluruh elemen masyarakat Madura terhadap pembebasan biaya jalan tol Suramadu menjadi jalan non tol, demi meningkatkan kesejahteraan warga pulau Madura.

Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) H Rawi mengatakan, pertemuan dengan Presiden dikediaman Gus Dur yang di inisiasi Yeny Wahid beberapa waktu lalu, khusus menyampaikan surat DPP IKAMA kepada Presiden Jokowi dalam rangka meminta Keputusan Presiden untuk pembebasan biaya melintas di Jembatan Suramadu.

“Perjuangan membebaskan biaya melintas di Jembatan Suramadu tidak ada kaitannya dengan agenda politik menjelang pemilihan presiden. Karena perjuangan itu murni untuk kesejahteraan warga Madura, mengurangi beban warga Madura dan siapapun yang melintas di jembatan Suramadu,” tegas H Rawi, Selasa (30/10) malam.

Kedepan, IKAMA berharap dengan bebasnya biaya melintas di Jembatan Suramadu akan menjadi daya tarik para investor untuk melakukan investasi dan meningkatkan kunjungan wisata di Pulau Madura.

“Terlalu berlebihan kalau ada pihak-pihak yang mengaitkan dengan agenda dan kepentikan politik jangka pendek. Mestinya siapapun, termasuk para politisi mendukung pembebasan biaya melintas di Jembatan Suramadu. Karena sejatinya peran serta, kerja keras dan perjuangan politisi harus mengedepankan kepentingan rakyat,” beber H Rawi.

Ia menambahkan, warga Madura mengapresiasi dan berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah membebaskan biaya dan menjadikan Jembatan Suramadu sebagai jalan non tol.

“Semoga mobilitas investasi dan ekonomi di Pulau Madura semakin cepat, tumbuh dan berkembang. Setelah ini, kami berharap Madura menjadi daerah yang maju. Dapat bersaing dengan daerah lain, sehingga Madura dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional,” H Rawi mengakhiri.

Di sisi lain, Relawan Jokowi-Ma’ruf (RJM) mengucapkan terima kasihnya kepada Presiden karena menyetujui pembebasan tarif Jembatan Suramadu dan berkomitmen bersama-sama membangun Madura menjadi daerah yang pendapatan di bidang ekonominya selalu terendah dibanding daerah lain di Jawa Timur.

“Kami akan bersama rakyat membangun Madura. Seperti dari sisi sumber daya manusia (SDM), akan bersama kalangan akademisi melibatkan tokoh dan orang yang mampu mencetak SDM lebih berkualitas,” kata Pembina RJM, Dr Syaiful Ma’arif SH, didampingi Ketua RJM Djadi Galajapo.

Pihaknya akan bekerja sama dengan kalangan kampus, seperti Universitas Trunojoyo Madura di Bangkalan, Universitas Madura di Pamekasan dan beberapa perguruan tinggi lainnya di Pulau Madura. (sak)