Pelindo III Akomodir Integrasi Layanan
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Pelindo III Akomodir Integrasi Layanan

Tren peningkatan ukuran kapal sekaligus menjadi tantangan bagi operator terminal Pelindo III untuk meningkatkan produktivitas kinerja dengan melakukan berbagai inovasi.

Tim IT Pelindo III yang membuat aplikasi Home Terminal Service untuk menjadi aplikasi pertama di sektor kepelabuhanan yang mampu melayani vessel service, port activities, logistics, dancontainer management dalam one touch service.

“Jadi yang dijalankan oleh Pelindo III bukan monopoli bisnis, tapi justru mengakomodir integrasi berbagai layanan dari sejumlah pihak melalui inovasi teknologi,” kata Operation and Commercial Director, Mohammad Iqbal, Rabu (15/8).

“Jadi kompetisi dilakukan dengan berusaha memberikan solusi melalui simplifikasi proses bisnis, sebagai bagian dari pelayanan untuk mempermudah kebutuhan pengguna jasa,” imbuhnya.

Iqbal juga memberikan contoh lain inovasi yang dilakukan Pelindo III, yakni MiniCon (mini container). Peti kemas mini tersebut berukuran sekitar sepertiga lebih kecil.

Sehingga 3 MiniCon dapat dimuat sekaligus ke dalam 1 peti kemas ukuran 20 TEUs. Ide membuat MiniCon muncul sebagai solusi logistik untuk permasalahan real di lapangan.

Dengan MiniCon biaya akan lebih efisien, karena MiniCon dalam peti kemas dapat dibongkar langsung di distribution center untuk langsung diangkut ke truk.

“Sehingga biaya pekerja dan handling di gudang lokal dapat dihilangkan. Proses distribusi pun lebih cepat 2-3 hari,” jelasnya.

Pelindo III juga akan mengakuisisi dengan pembelian workshop PT Semen Indonesia Logistik (SILOG) oleh cucu usaha Pelindo III PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) dengan investasi sebesar Rp 50 miliar.

Akuisisi workshop seluas 7.768 meter persegi sekaligus peralatan kerja milik PT Semen Indonesia Logistik (SILOG). Sehingga Pelindo III dapat melengkapi layanan BIMA di bidang perawatan dan teknik permesinan peralatan logistik.

Sebelumnya, di Terminal Berlian yang dikelola oleh BJTI Port sudah tersedia fasilitas shore connection atau penyediaan listrik untuk sumber tenaga mesin kapal saat sandar. Sehingga lebih hemat karena tidak perlu menggunakan bahan bakar minyak.

Di Terminal Gapura Surya Nusantara telah tersedia Capsule Hotel pertama yang ada di gedung terminal penumpang kapal laut di Indonesia, demi memberikan layanan setara di airport.

Pelaku bisnis maritim di Surabaya juga akan menikmati fasilitas menara pusat bisnis pertama di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, dengan dibangunnya Pelindo Place. Menara setinggi 23 lantai yang dibangun dengan konsep green building dan menelan anggaranhingga Rp 466 miliar.

Adanya Pelindo Place yang dikelola oleh Pelindo Properti Indonesia akan membuat komunikasi bisnis antarinstitusi jadi lebih efisien dan lebih hidup (lively). (sak)