Dukung Kereta Cepat Jkt-Sby, Sterilisasi 500 Perlintasan
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Dukung Kereta Cepat Jkt-Sby, Sterilisasi 500 Perlintasan

Guna mendukung proyek The Java Northline Upgrading Project yang akan mengembangkan jalur kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya, kerjasama pemerintah Indonesia dengan Jepang, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan sterilisasi terhadap 500 perlintasan jalan dan kereta.

“Kami ditugasi untuk memperbaiki atau mensterilkan kurang lebih sekitar 500 perlintasan sebidang dengan jalan raya di sepanjang perlintasan rel kereta semi cepat Jakarta-Surabaya,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai menyaksikan penandatanganan kerja sama pembangunan kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kementerian PUPR, jelas Basuki, akan membangun flyover dan underpass hingga jembatan penyebrangan orang (JPO) termasuk perbaikan jalan lingkungan di sekitarnya, dengan menggunakan teknologi dan produk dalam negeri. Penggunaan produk lokal digunakan karena lebih hemat dalam biaya pengerjaan dan lebih cepat waktu penyelesaiannya.

“Misalnya pembangunan Flyover Antapani yang menggunakan teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP) terbukti bisa menghemat 40% dibandingkan beton biasa dan lebih cepat selesai 6 bulan. Produk lokal lainnya yang akan digunakan yakni precast concrete girder yang diproduksi oleh pengusaha lokal. Jadi nanti akan banyak produk dalam negeri yang akan kita manfaatkan,” jelas Basuki.

Menurut Menteri PUPR itu, pengerjaan underpass, flyover, dan JPO akan dimulai tahun 2020 setelah Feasibility Study (FS) kereta semi cepat diselesaikan pihak Jepang. Direncanakan pembangunan flyover akan diterapkan pada perlintasan sebidang di wilayah perkotaan dan untuk wilayah perdesaan underpass.

“Setelah studi ini selesai kita mulai konstruksi fisik selama mungkin 2-3 tahun. Konektivitas di Pulau Jawa akan menjadi lebih lancar karena Merak, Jakarta, Demak, Semarang, Kudus hingga Surabaya sudah tersambung, termasuk juga nanti dari Cileunyi, Garut, Tasik kemudian Cilacap, Jogja dan Solo. Semua kita hubungkan. Sekarang saja dengan kondisi tersambungnya Tol Trans Jawa sudah mengubah perilaku dunia usaha dan masyarakat,” kata Menteri Basuki. Investasi

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan kereta semi cepat. Ia menegaskan, proyek ini merupakan suatu lompatan bagi layanan perkeretaapian di Indonesia.

Menhub memperkirakan nilai investasi pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya sebesar Rp 60 triliun, dengan rincian biaya pembangunan berasal dari JICA (Jepang) dan biaya pembebasan lahan dari Pemerintah Indonesia.

Pemerintah menargetkan kereta tersebut dapat beroperasi hingga Cirebon pada 2024 dan beroperasi menyeluruh hingga Surabaya pada 2025.

“Kami berharap waktu tempuh Jakarta-Surabaya menjadi 5,5 jam atau berkurang 3,5 jam dari saat ini,” ujar Menhub.

Survei pembangunan kereta semi cepat sudah berjalan sejak bulan Juni 2019 dan direncanakan selesai Oktober 2020. Sementara kajian pembangunannya telah dilakukan Pemerintah Indonesia dengan tim konsultan JICA sejak tahun 2017. (sak)