Gelar Magister Bagi Korban KRI Nanggala
KOMUNITAS PERISTIWA

Gelar Magister Bagi Korban KRI Nanggala

Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 menjadi duka terdalam bagi seluruh rakyat Indonesia. Tak terkecuali bagi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang kehilangan salah satu sivitas akademikanya.

Letnan Kolonel Laut (E) (Anm) Fidhelis Whilly Harsono Putra ST, yang merupakan mahasiswa Magister Manajemen Teknologi (MMT) di Departemen Manajemen Teknologi, Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) ITS.

Almarhum Letkol Whilly merupakan orang yang luar biasa, yang mana mampu meluangkan waktunya untuk mengejar pendidikan S2 di tengah-tengah kesibukan sebagai anggota TNI AL.

Oleh karenanya, ITS memberikan penghormatan sebesar-besarnya pada almarhum yang juga dikenal sebagai ahli torpedo ini dalam acara Pemberian Gelar Akademik Magister Manajemen Teknologi kepada Letkol Laut (E) (Anm) Fidhelis Whilly Harsono Putra ST di Rektorat ITS, pekan lalu.

Acara penyerahan ijazah dan transkrip magister yang penuh haru ini dihadiri langsung oleh keluarga besar almarhum Letkol Whilly, yang terdiri dari sang istri yaitu Danny Fortune, ayah dan ibu mertua, serta ketiga putra terkasih almarhum. Selain itu juga dihadiri oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng beserta jajarannya dan para pimpinan di lingkungan FDKBD ITS.

Dalam sambutannya, Dekan FDKBD ITS Imam Baihaqi ST MSc PhD menyampaikan bahwa Almarhum Letkol Whilly merupakan pekerja keras dan berprestasi. Hal tersebut ditunjukkan dari pencapaian almarhum yang mampu mendapatkan nilai baik dan mengerjakan thesis di tengah kesibukannya sebagai seorang tentara.

“Kami bangga bahwa almarhum bisa menjadi bagian dari program Magister Manajemen Teknologi sekaligus keluarga ITS yang merupakan pahlawan bangsa,” ucapnya.

Sementara itu, Prof Dr Ir Vincentius Totok Noerwasito MT, ayah mertua dari Almarhum Letkol Whilly, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada ITS karena telah mengadakan acara penghormatan ini. Salah satu guru besar Arsitektur ITS ini mengatakan bahwa almarhum sudah mempersiapkan banyak hal untuk studinya di ITS.

Bahkan, ia juga telah menyiapkan suvenir untuk orang-orang yang telah berjasa dalam hidupnya, yang mana akhirnya sekaligus diserahkan dalam acara ini. “Saya berterima kasih karena Mas Whilly telah mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dari ITS, meskipun tidak dapat menerapkannya karena Tuhan Yang Maha Esa berkata lain,” ungkap dosen yang biasa disapa Prof Totok ini penuh haru.

Pada kesempatan ini pula, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng juga turut menyampaikan sambutannya. Rektor yang kerap dipanggil Ashari ini menyampaikan apresiasi dan penghormatannya, serta duka cita terdalam kepada keluarga besar Almarhum Letkol Whilly.

“Dalam hidupnya, beliau adalah seseorang yang bekerja keras, mari kita sama-sama untuk saling mengingatkan dan menjadikan perjuangan beliau sebagai contoh bagi kita semua,” akhirnya. (ita)