Insentif PPnBM Mobil Berlanjut
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Insentif PPnBM Mobil Berlanjut

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui Program Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) dilanjutkan di 2022. Pemerintah akan memberikan diskon PPnBM DTP 100 persen untuk pembelian mobil jenis lowcost green car (LCGC).

Dalam skemanya, diskon PPnBM 100 persen untuk mobil LCGC akan berlaku sepanjang kuartal I-2022. Pada kuartal II-2022, pemerintah akan mengenakan tarif PPnBM sebesar 1 persen dan 2 persen pada kuartal III-2022.

Lalu pada kuartal keempat (Oktober–Desember), tidak ada lagi diskon PPnBM untuk LCGC. Artinya, konsumen akan dibebankan harga normal tanpa diskon PPnBM pada tiga bulan terakhir 2022.

Adapun mobil-mobil yang mendapatkan PPnBM 0 persen atau diskon 100 persen untuk tiga bulan pertama ini, antara lain, Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, Honda Brio Satya, Toyota Agya, dan Toyota Calya. Kelima mobil itu mengisi segmen LCGC. Saat ini, kelima mobil itu dijual di rentang harga Rp100 jutaan. Paling tinggi LCGC saat ini harganya Rp170 jutaan.

Sebenarnya segmen LCGC juga ada Suzuki Karimun Wagon R. Namun, beberapa waktu lalu Suzuki memastikan Karimun Wagon R telah disetop produksinya.

Pemerintah juga akan melanjutkan insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM). Kali ini insentif berlaku untuk pembelian mobil harga Rp200 juta hingga Rp250 juta.

Skema yang diberlakukan untuk kendaraan dengan harga Rp200 juta–Rp 250 juta, yang tarif PPnBM-nya sebesar 15 persen, pada kuartal I ini akan diberikan insentif sebesar 50 persen yang ditanggung pemerintah. Sehingga masyarakat hanya membayar PPnBM sebesar 7,5 persen, dan di kuartal II kembali membayar penuh sebesar 15 persen.

Pada tahun lalu, diskon PPnBM 100 persen diberikan kepada mobil yang memiliki local purchase sebanyak 60 persen. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 120/2021, dengan ketentuan diskon PPnBM 100 persen untuk mobil dengan isi silinder di bawah 1.500 cc, diskon sebesar 50 persen untuk mobil dengan isi silinder 1.501-2.500 cc berpenggerak 4×2, dan potongan 25 persen untuk mobil berkapasitas sama dan berpenggerak 4×4.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, perpanjangan insentif untuk kendaraan LCGC dan mobil di bawah Rp250 juta akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan penjualan mobil produksi dalam negeri. Hal ini karena kendaraan penumpang di bawah Rp250 juta merupakan segmen andalan industri otomotif nasional yang perlu terus dikembangkan.

“Produk dengan segmen tersebut mendominasi pangsa pasar atau sesuai dengan daya beli masyarakat, yaitu sebesar lebih dari 60%. Juga memiliki rata-rata kandungan lokal yang tinggi, sehingga berpeluang menjadi basis ekspor untuk negara-negara berkembang,” kata Agus Gumiwang di Jakarta, 18 Januari 2022.

Perpanjangan insentif PPnBM DTP, meskipun tidak sebesar tahun kemarin akan mampu mengurangi syokpenjualan kendaraan penumpang di masyarakat akibat kenaikan harga OTR yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan tarif PPnBM segmen kendaraan penumpang kurang dari 10 orang berdasarkan PP 73/2019 sebesar 15% yang sebelumnya sebesar 10% berdasarkan PP 41/2013.

Kemenperin berpendapat, segmen LCGC dan mobil di bawah Rp250 juta sangat sensitif terhadap harga (price sensitive). “Sehingga sebelum adanya kepastian perpanjangan insentif PPnBM DTP ini masyarakat lebih memilih wait and see yang menyebabkan penurunan purchase order dalam beberapa minggu terakhir,” terangnya.

Kemenperin mencatat, kinerja penjualan mobil peserta PPnBM DTP tahun lalu pada periode Maret–Desember 2021 sebanyak 519 ribu unit atau meningkat sebesar 113% (275 ribu unit) dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Peningkatan ini berkontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan industri alat angkutan pada triwulan II dan III pada 2021, masing-masing sebesar 45,2% (yoy) dan 27,8% (yoy).

Selain itu, dalam proses manufakturnya peserta program PPnBM DTP telah melibatkan sebanyak 319 perusahaan industri komponen tier 1, dan tentunya hal ini mendorong peningkatan kinerja industri komponen tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk kategori industri kecil dan menengah (IKM).

Diharapkan dengan perpanjangan insentif PPnBM DTP pada 2022 akan menjaga momentum pertumbuhan industri otomotif nasional sekaligus meningkatkan utilisasi dan kinerja sektor industri komponen otomotif termasuk IKM.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, telah terjadi peningkatan penjualan mobil secara wholesales (pabrik ke diler) maupun ritel (diler ke konsumen) pada 2021.

Pertumbuhannya mencapai 66,6% (yoy) untuk penjualan wholesales dan 49,2% (yoy) untuk ritel. Jumlah penjualan mobil (wholesales) sepanjang 2021 tercatat mencapai 887.200 unit dan penjualan mobil (ritel) mencapai 863.359 unit.

Tahun 2022, Gaikindo menargetkan penjualan mobil pada 2022 mencapai 900 ribu unit. Angka itu sejatinya masih lebih rendah daripada sebelum pandemi yang mencapai 1 juta penjualan per tahun. (indonesia.go.id)