Memangkas Waktu Tempuh Jakarta-Bandung
PEMERINTAHAN PERISTIWA

Memangkas Waktu Tempuh Jakarta-Bandung

Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan digadang-gadang dapat menjadi solusi kemacetan yang sering terjadi di jalur utama Jakarta-Bandung. Infrastruktur itu memiliki ruas jalan sepanjang 62 km, yang diharapkan bisa mengurangi beban lalu lintas jalan Jakarta-Cikampek saat ini.

Japek II Selatan disebut-sebut bisa memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung jadi kurang dari 1 jam. Direktur Teknik PT Jasa Marga Japek Selatan, Bambang Sulistyo mengatakan, tol tersebut juga akan menambah akses yang eksisting saat ini, yakni Tol Layang Mohammed Bin Zayed dan sisi bawah yang lebih dahulu ada.

Tol itu jadi pertemuan Jakarta dan Cipularang. Rencana kecepatan maksimum di ruas itu adalah 80 km per jam dan ini jaraknya 62 km. Tol itu sendiri terhubung dengan jaringan jalan Tol JORR 2, yakni Tol Cimanggis-Cibitung dan Tol Purbaleunyi.

Oleh karenanya, kendaraan yang berasal dari kawasan BSD sampai Pondok Indah tidak perlu lagi memutar di simpang Cikunir, dan bisa langsung mengarah ke Jatiasih Bekasi, hingga tembus kawasan Sadang, Purwakarta.

Rencananya, untuk ruas tol itu akan dikenakan tarif sebesar Rp77.500 untuk kendaraan golongan I. Atau perhitungan Rp1.250 per km. Saat ini, via Google Maps, terhitung jarak dari pintu gerbang Tol Jatiasih melalui jalur tol eksisting Jakarta-Cikampek sampai Sadang kurang lebih 72 kilometer.

Kelak dengan adanya Tol Japek II Selatan jaraknya menyusut menjadi 62 km dari SS Jatiasih STA0 + 000–SS Sadang. Artinya, dengan melewati Tol Japek II Selatan, jarak perjalanan terpangkas kurang lebih sampai 10 km.

Walau begitu, waktu tempuh kurang lebih satu jam itu hanya menghitung perjalanan dari Jatiasih, Kota Bekasi, menuju wilayah Sadang, Purwakarta. Sedangkan untuk mencapai Kota Bandung, pengendara masih harus menempuh perjalanan sekitar 50 kilometer lagi.

Investasi proyek jalan Tol Japek II Selatan itu diprediksi mencapai Rp14,69 triliun dengan masa konsesi 35 tahun. Jika sudah rampung, ruas tol ini akan memiliki tujuh titik gerbang tol (GT). Yaitu, GT Jati Asih, GT Bantar Gebang, GT Setu, GT Sukaragam, GT Taman Mekar, GT Kutanegara, dan GT Sadang.

Pembangunan proyek itu memang sedang dikebut, terutama untuk paket 3 yang dijadwalkan bisa beroperasi penuh di awal 2023. Sedangkan untuk paket dipatok selesai pada 2024 dan 2028.

Paket 1 dari Jati Asih–Setu Sta 0+00 sampai dengan Sta 9+300, sepanjang 9,3 kilometer yang meliputi wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor, masih belum memulai konstruksi. Namun progres pembebasan lahan sudah mencapai 3,61% dan ditargetkan beroperasi pada Januari 2028.

Paket 2 dari Setu–Taman Mekar Sta 9+300 sampai 34-150 sepanjang 24,85 km, yang meliputi wilayah Kabupaten Bekasi, juga belum memulai konstruksi. Tapi progres pembebasan lahan sudah mencapai 54,63%, ditargetkan beroperasi pada Januari 2024.

Sementara itu, Paket 3 dari Taman Mekar menuju Sadang Sta 9+300 sampai dengan 34+150 sepanjang 24,85 km, meliputi wilayah Kabupaten Karawang dan Purwakarta sudah hampir rampung. Ratusan kilometer (km) jalan tol memang bakal dibuka di Indonesia hingga tahun depan.

Terus Bertambah
Tahun ini, ada 365 km jalan tol yang bakal dioperasikan. Sementara itu pada 2023, sebanyak 297 km jalan tol baru akan beroperasi, atau jika ditotal mencapai 662 km.

Hingga Agustus 2022, dari target 365 km jalan tol, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, sudah ada 43 km yang sudah dioperasikan.

“Sampai saat ini ada 43 km di 2022 ini yang bisa dioperasikan. Insyaallah, akan kita capai di akhir tahun 2022 ini adalah 365 km tambahan jalan tol yang dioperasikan,” papar Menteri Basuki, dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RAPBN 2023, beberapa waktu lalu.

Menteri Basuki lantas menjelaskan, beberapa jalan tol yang akan dioperasikan dalam waktu dekat. Dimulai dari Tol Cisumdawu sepanjang 50 km, kemudian tol Cibitung-Cilincing sepanjang 25 km, dan tol Tebing Tinggi-Kuala Tanjung sepanjang 38,5 km.

Sementara itu dalam paparannya, pada 2023 ditargetkan ada 297 km jalan tol yang akan dibuka. Setidaknya, empat jalan tol baru akan beroperasi tahun depan, yakni Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3 (Kutanegara-Taman Mekar) sepanjang 19,4 km; Kayuagung-Palembang Betung seksi 2 dan 3 sepanjang 69,2 km; Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Tebing Tinggi-Pematang Siantar) sepanjang 58 km; Pasuruan-Probolinggo (Probolinggo Timur-Gending) sepanjang 8 km.

Total jalan tol baru yang telah beroperasi sejak 2014 hingga kini mencapai 1.710 kilometer. Jika ditambah dengan tol baru yang akan segera beroperasi di tahun ini, artinya total jalan tol baru beroperasi menjadi 1.797 km.

Namun demikian, total jalan tol yang akan beroperasi hanya mencapai 16 ruas tol sepanjang 332 km per Desember 2022. Sedangkan pada 2023, ditargetkan total jalan tol baru yang beroperasi mencapai 297 km. Jadi total panjang jalan tol baru yang dibangun sejak 2014 sampai 2024 mencapai 2.500 km. Dengan demikian, total jalan tol yang beroperasi pada 2024 mencapai 4.000 km. Sebelumnya, Kementerian PUPR menargetkan 21 ruas jalan tol baru hingga akhir tahun ini dengan total panjang 375 km. (indonesia.go.id)