Parenting Puspaga Warga Surabaya
KOMUNITAS PERISTIWA

Parenting Puspaga Warga Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuka kelas Parenting Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) di Balai RW 10, Jalan Ngagel Dadi 1-3, Kota Surabaya, Senin (06/11). Kelas Parenting Puspaga ini bertujuan meningkatkan peran orang tua dalam memenuhi hak dan perlindungan anak untuk mewujudkan keluarga harmonis di Kota Pahlawan.

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani mengatakan bahwa Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah menyiapkan dan meresmikan seluruh Balai RW se-Surabaya. Sebab, Pemkot Surabaya bersama PKK Kota Surabaya ingin mengimplementasikan penguatan dan peningkatan ketahanan keluarga melalui Puspaga di Balai RW.

“Sehingga Balai RW harus bisa bermanfaat bagi banyak orang, salah satunya melalui kelas Parenting Puspaga di masing-masing Balai RW. Kita juga melakukan sosialisasi mengenai aplikasi SIAP PPAK (Sistem Informasi Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak) untuk memberikan pelayanan perlindungan perempuan dan anak sekaligus penguatan ketahanan keluarga,” kata Rini Indriyani.

Rini Indriyani menjelaskan, meskipun Pemkot Surabaya telah membentuk Puspaga di Balai RW, pemkot juga menyediakan alternatif lain berupa aplikasi SIAP PPAK bagi masyarakat yang ingin melakukan konseling tanpa harus pergi ke Puspaga di Balai RW maupun di Siola.

“Karena ada yang tidak nyaman atau malu jika harus ke Puspaga Balai RW atau Siola sehingga dia bisa melakukan konseling melalui aplikasi ini. Apalagi menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah di tengah perkembangan teknologi saat ini,” jelas dia.

Sebab, menurutnya, Kelas Parenting Puspaga ini menjadi salah satu ruang berbagi pengalaman antara sesama orang tua dengan pendamping. “Terus terang, permasalahan yang timbul di Surabaya ketika ditelusuri adalah karena terhambatnya komunikasi yang membuat keluarga tidak harmonis. Sebab, peran ayah maupun ibu sangat besar untuk tumbuh kembang anak-anak,” ujarnya.

Jik Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di Balai RW menyasar para orang tua yang memiliki balita, Kelas Parenting Puspaga menyasar semua orang tua. Mulai dari orang tua yang memiliki anak di tingkat SD hingga SMA. Sebab, pemkot sudah melakukan pemetaan di tiap wilayah.

“Permasalahannya pasti berbeda dan penangannya juga pasti berbeda. Materi yang diberikan berdasarkan kondisi di wilayah masing-masing. Di sini lebih pada parenting, tapi daerah tertentu penguatan pada lingkungan atau agama,” terangnya.

Sebagai penyemangat, pemkot juta menggelar beauty class dan cooking class bagi para peserta Kelas Parenting Puspaga. “Kegiatan Parenting ini digelar di seluruh Balai RW, saya ingin datang langsung untuk memberikan semangat kepada orang tua. Dan Alhamdulilah semua Puspaga juga sudah berjalan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, Ida Widayanti menyampaikan, sebanyak 470 Balai RW telah memiliki layanan Puspaga.

Pemberian kelas Parenting Puspaga ini bertujuan untuk memberikan metode pola asuh yang tepat bagi anak di tengah kemajuan teknologi. “Kita memberikan kelas Parenting kepada orang tua bagaimana menyikapi permasalahan yang mereka hadapi,” kata Ida.

Selain itu, mengenai penanganan konseling yang dilakukan oleh DP3A-PPKB kepada warga melalui aplikasi SIAP PPAK dilakukan dalam jangka waktu maksimal 1×24 jam sejak laporan tersebut masuk. Laporan pun segera ditindaklanjuti guna mempercepat pemberian penanganan atau intervensi.

“Aplikasi SIAP PPAK adalah untuk mempermudah orang tua melakukan konseling atau memiliki teman curhat barangkali malu datang ke Puspaga. Lewat aplikasi mereka tidak perlu berhadapan langsung dengan konselor, mungkin lebih membuat mereka leluasa untuk menyampaikan persoalan,” pungkasnya. (ita)