Volume Bandara Juanda Belum Optimal
EKONOMI BISNIS PERISTIWA

Volume Bandara Juanda Belum Optimal

Meski pandemi Covid-19 sudah mulai berangsur reda dan aktivtas menuju normal namun volume perbangan di Bandara Internasional Juanda Sidoarjo hingga kini masih belum optimal.

Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III mencatat volume penerbangan di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur masih belum normal seperti sebelum pandemi Covid-19, dan sebagian besar hanya melayani penerbangan kontrak.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III M Mauludin mengatakan, volume penerbangan saat ini masih sekitar 60 persen dari total penerbangan sebelum pandemi Covid-19. Namun kondisinya berangsur menuju seperti awal. Belum totalnya operasional sejumlah maskapai karena alasan teknis.

“Setelah dua tahun pandemi, sebagian besar operasi pesawat udara belum mencapai sebagaimana sebelum masa pandemi, di mana masa itu jumlahnya sekitar 600 penerbangan. Namun saat ini masih sekitar 320 lebih penerbangan,” kata M Mauludin saat workshop ‘Penyelenggaraan Penerbangan yang Aman dan Selamat’ di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim, Kamis (09/06).

Alasan teknis itu menurut Mauludin seperti adanya proses antrean pemanasan atau uji layak terbang mesin pesawat, serta pelatihan kembali sejumlah kru pesawat dalam melayani penerbangan komersial.

“Pengoperasian suatu pesawat itu kan tidak bisa cepat dan langsung terbang, karena beberapa mekanik dan kru pesawat harus dikompetensikan kembali. Sehingga butuh waktu dan biaya,” jelasnya.

Mauludin mengakui, sejumlah bengkel pesawat saat ini sedang sibuk dan berusaha melakukan proses penyiapan operasional pesawat.

“Inilah yang kami tunggu agar bisa didorong secepatnya, supaya penerbangan kembali pulih 100 persen, sebab saat ini sudah terlihat tren positif penerbangan secara nasional,” tegasnya .

Mauludin memaparkan kebutuhan penerbangan di Surabaya sangat sudah mulai tinggi, namun layanan operator penerbangan masih terbatas, sehingga otoritas juga menunggu kesiapan masing-masing maskapai.

Sebelumnya, PT. Angkasa Pura I (AP) menyebut Bandara Juanda, menjadi bandara tersibuk dari 15 bandara nasional selama arus mudik Lebaran 2022.

Dari catatan PT. AP I periode 25 April hingga 1 Mei 2022, di Juanda terdapat sebanyak 78.228 penumpang dan 461 pesawat terlayani.

Kemudian disusul Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang menempati urutan kedua dengan melayani sebanyak 57.724 penumpang dan 330 pergerakan pesawat.

Sedangkan, Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar menempati urutan ketiga bandara tersibuk dengan melayani 30.006 penumpang dan 243 pesawat.

Selama periode angkutan Lebaran 2022 pada 25 April hingga 10 Mei 2022, AP I melayani total 2.485.107 penumpang dan 21.441 pergerakan pesawat udara. (ita)